Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH timnas Qatar Felix Sanchez mengungkapkan memang tidak pernah menargetkan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Qatar, yang sudah memastikan diri tidak lolos sebelum laga pamungkas Grup A melawan Belanda, menurut Sanchez hanya ingin tampil dengan performa terbaik dan memberikan perlawanan sekuat mungkin dalam setiap pertandingan yang dilakoni di Grup A.
Qatar berakhir menjadi tim tuan rumah Piala Dunia pertama yang menuntaskan fase grup tanpa meraih satu poin pun setelah kalah 0-2 dari Belanda dalam pertandingan pemungkas Grup A di Stadion Al Bayt, Al Khor, Selasa (29/11).
Baca juga: Tekuk Qatar, Belanda Juara Grup A
"Lolos ke 16 besar ataupun muluk-muluk ke perempat final tidak pernah menjadi target kami. Kami cukup realistis dan sadar diri, target kami hanya ingin bisa tampil memberikan persaingan," kata Sanchez dalam jumpa pers setelah pertandingan melawan belanda.
Piala Dunia 2022 memang merupakan Piala Dunia perdana bagi Qatar. Mereka pun lolos dengan status sebagai tuan rumah.
Kendati demikian, Qatar sebetulnya mempunyai modal relatif positif menyongsong Piala Dunia 2022 seperti menjuarai Piala Asia 2019 dan mencapai semifinal Piala Emas 2021.
"Ya kami bisa mengangkat trofi Piala Asia dan itu luar biasa, tapi kami tidak bisa mengeluarkan kembali performa di level itu pada Piala Dunia ini," kata Sanchez.
Sanchez menilai Qatar bermain cukup baik saat menghadapi Senegal dan Belanda, tapi performa Azmoen Ali dkk jauh di bawah standar saat laga pembuka melawan Ekuador.
Berkenaan dengan statusnya sebagai pelatih Qatar yang gagal meraih satu poin pun di Piala Dunia 2022, Sanchez enggan berspekulasi tapi yakin pengembangan sepak bola negeri itu tidak bergantung di tangannya semata ataupun individu tertentu.
"Soal masa depan saya, entahlah. Rasanya ini bukan satu-satunya pertandingan yang akan menentukan itu," katanya.
"Salah satu hak positif dari timnas Qatar adalah bahwa kami memiliki rencana jangka panjang yang tidak bergantung pada saya atau individu-individu tertentu saja. Jadi saya akan bersitirahat, sebab masih ada turnamen berikutnya yang harus disiapkan," sambung dia.
Sejak diumumkan memenangi pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam, Qatar sudah delapan kali berganti pelatih.
Sanchez adalah satu-satunya yang melatih dengan jangka waktu cukup panjang sejak 2017.
"Kami cukup realistis di mana kami berada, Anda bisa pakai statistik sesukanya tapi setelah kami melakukan analisa pada saat itulah itu menjadi penting," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Lippi mundur setelah Tiongkok kalah 1-2 dari Suriah di laga kualifikasi Piala Dunia 2020.
PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.
Sebelum membidik Piala AFF 2020, Tae-yong diharapkan bisa memberi raihan maksimal untuk Indonesia di tiga laga tersisa kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang sedianya dilangsungkan Maret digeser ke Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November 2020.
Gugatan hukum AS itu berkaitan dengan skandal korupsi besar-besaran pada 2015 yang membuat FIFA bergolak dan membuat presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter memilih mundur
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pemerintah dan PSSI memang telah merekomendasikan enam stadion sebagai tempat penyelenggaraan.
Di bawah Sanchez, Qatar telah membuat kejutan besar di turnamen akbar di Timur Tengah dengan mengalahkan Jepang 3-1 di final untuk merebut Piala Asia 2019.
PIALA Dunia 2022 mulai besok akan bergulir. Untuk pertama kalinya, pesta sepak bola empat tahunan itu digelar di jazirah Arab.
Kekalahan itu membuat Qatar menjadi negara tuan rumah pertama dalam 92 tahun sejarah Piala Dunia yang kalah dalam pertandingan pembukaannya.
"Ini baru permulaan bagi kami. Kami perlu menunjukkan mampu melakukannya lagi di pertandingan mendatang,"
FIFA tidak menyebut apa yel-yel yang diteriakan pendukung Ekuador namun menyebut yel-yel itu melanggar artikel 13 kode disiplin FIFA, yang mencakup kata-kata menghina atau diskriminatif.
Tim tuan rumah tak berkutik saat serangan cepat Ekuador memborbardir lini pertahanan yang membuat mereka tertinggal 2-0 sejak babak pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved