Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelatih Qatar Klaim tidak Pernah Menargetkan Lolos dari Grup

Basuki Eka Purnama
30/11/2022 04:15
Pelatih Qatar Klaim tidak Pernah Menargetkan Lolos dari Grup
Pelatih timnas Qatar Felix Sanchez(AFP/KARIM JAAFAR)

PELATIH timnas Qatar Felix Sanchez mengungkapkan memang tidak pernah menargetkan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Qatar, yang sudah memastikan diri tidak lolos sebelum laga pamungkas Grup A melawan Belanda, menurut Sanchez hanya ingin tampil dengan performa terbaik dan memberikan perlawanan sekuat mungkin dalam setiap pertandingan yang dilakoni di Grup A.

Qatar berakhir menjadi tim tuan rumah Piala Dunia pertama yang menuntaskan fase grup tanpa meraih satu poin pun setelah kalah 0-2 dari Belanda dalam pertandingan pemungkas Grup A di Stadion Al Bayt, Al Khor, Selasa (29/11).

Baca juga: Tekuk Qatar, Belanda Juara Grup A

"Lolos ke 16 besar ataupun muluk-muluk ke perempat final tidak pernah menjadi target kami. Kami cukup realistis dan sadar diri, target kami hanya ingin bisa tampil memberikan persaingan," kata Sanchez dalam jumpa pers setelah pertandingan melawan belanda.

Piala Dunia 2022 memang merupakan Piala Dunia perdana bagi Qatar. Mereka pun lolos dengan status sebagai tuan rumah.

Kendati demikian, Qatar sebetulnya mempunyai modal relatif positif menyongsong Piala Dunia 2022 seperti menjuarai Piala Asia 2019 dan mencapai semifinal Piala Emas 2021.

"Ya kami bisa mengangkat trofi Piala Asia dan itu luar biasa, tapi kami tidak bisa mengeluarkan kembali performa di level itu pada Piala Dunia ini," kata Sanchez.

Sanchez menilai Qatar bermain cukup baik saat menghadapi Senegal dan Belanda, tapi performa Azmoen Ali dkk  jauh di bawah standar saat laga pembuka melawan Ekuador.

Berkenaan dengan statusnya sebagai pelatih Qatar yang gagal meraih satu poin pun di Piala Dunia 2022, Sanchez enggan berspekulasi tapi yakin pengembangan sepak bola negeri itu tidak bergantung di tangannya semata ataupun individu tertentu.

"Soal masa depan saya, entahlah. Rasanya ini bukan satu-satunya pertandingan yang akan menentukan itu," katanya.

"Salah satu hak positif dari timnas Qatar adalah bahwa kami memiliki rencana jangka panjang yang tidak bergantung pada saya atau individu-individu tertentu saja. Jadi saya akan bersitirahat, sebab masih ada turnamen berikutnya yang harus disiapkan," sambung dia.

Sejak diumumkan memenangi pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam, Qatar sudah delapan kali berganti pelatih.

Sanchez adalah satu-satunya yang melatih dengan jangka waktu cukup panjang sejak 2017.

"Kami cukup realistis di mana kami berada, Anda bisa pakai statistik sesukanya tapi setelah kami melakukan analisa pada saat itulah itu menjadi penting," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya