Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Maya Yoshida Bertekad Antar Jepang ke 16 Besar Piala Dunia

Basuki Eka Purnama
06/11/2022 11:15
Maya Yoshida Bertekad Antar Jepang ke 16 Besar Piala Dunia
Kapten timnas Jepang Maya Yoshida (kiri)(AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

TERKENAL karena tekel-tekel kerasnya, Maya Yoshida menegaskan tekad membawa Jepang lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Tampil di Piala Dunia untuk ketiga kalinya dan yang pertama sebagai kapten, Yoshida akan memimpin Jepang di Grup E melawan Jerman, Spanyol, dan Kosta Rika.

Pemain belakang berusia 34 tahun itu sarat pengalaman dengan torehan 120 penampilan bersama timnas Jepang dalam tempo 12 tahun sebagai andalan lini belakang tim Samurai Biru.

Baca juga: Jepang Ingin Ubah Tragedi Doha Jadi Kegembiraan Doha

Bek Schalke itu juga sudah kenyang malang melintang di Eropa bahkan mengaku, "Berdarah 25% Inggris," setelah menghabiskan hampir 8 tahun di Soiuthampton termasuk mendapatkan status warga permanen Inggris.

Diberi nama perempuan

Yoshida bisa saja menjadi bagian dari timnas putri Jepang, yang menjadi juara Piala Dunia 2011, seandainya harapan ibunya untuk memiliki anak perempuan terwujud.

Sebelum lahir, sang ibu sudah bertekad memberi nama anak ketiganya Maya, nama perempuan di Jepang, dan tetap memberikan nama itu meski yang lahir adalah anak laki-laki.

Sejak saat itu, Yoshida sukses menjadi salah satu bek terbaik Jepang dan terkenal karena sifatnya yang rendah hati dan selera humornya yang konyol.

John Bailey, podcaster untuk Southampton, dalam sebuah wawancara pada 2020, mengatakan, "Yoshida memancarkan rasa persahabatan dan kesan bahwa dia akan menjadi sahabat yang baik."

"Ketika kami bertanya kepada para pendengar, siapa pemain Saints yang ingin kalian ajak minum bersama, Yoshida berada di urutan teratas," ujarnya.

Meski bersahabat, Yoshida bukanlah orang yang bisa dipermainkan. Hal itu diketahui langsung oleh para pendukung Arab Saudi saat laga kualifikasi Piala Dunia di Jeddah.

Kapten timnas Jepang itu menanggapi gestur menghina yang dilontarkan pendukung Arab Saudi dengan menghanpiri pagar yang memisahkan para pendukung Arab Saudi dengan lapangan kemudian melontarkan gestur dan kata-kata penuh kemarahan.

Bahasa Inggris

Yoshida bergabung dengan Schalke pada musim ini setelah bermain selama 2,5 tahun di Sampdoria, setelah meninggalkan Southampton pada awal 2020.

Dia menyebut kariernya panjang di Eropa adalah karena kesediannya belajar bahasa Inggris.

Di awal kedatangannya di Southampton, dia tidak bisa mengerti perkataan Ricky Lambert, pemain kelahiran Liverpool. Namun, kini dia fasih berbahasa Inggris dengan menyebut belajar kata-kata makian membantu dirinya cepat bisa ngobrol dengan teman-temannya.

"Masalah bagi pemain asal Jepang adalah mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Itu adalah masalah yang harus diatasi pendidikan di Jepang," ujar Yoshida.

"Setelah enam tahun belajar bahasa Inggris, orang Jepang bisa membaca dan mengerti bahasa Inggris namun tidak bisa berbahasa Inggris. Yang mereka pelajari adalah bahasa Inggris untuk ujian bukan berbicara," lanjutnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya