Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARA pesepak bola Qatar menyebut timnas sebagai "keluarga" dan pelatih Felix Sanchez adalah bapak yang telah membimbing para pemain muda mentah untuk siap bertarung di Piala Dunia 2022.
Di bawah Sanchez, Qatar telah membuat kejutan besar di turnamen akbar di Timur Tengah dengan mengalahkan Jepang 3-1 di final untuk merebut Piala Asia 2019.
Sekarang, di bawah pengawas pria berusia 46 tahun itu, Al-Annabi (burgundy atau merah anggur) bermimpi lagi.
Baca juga: Denmark Punya Modal Baik Jelang Piala Dunia 2022
Pelatih asal Spanyol itu telah menghabiskan 16 tahun melatih di berbagai level di Qatar, setelah mempelajari keahliannya selama 10 tahun bersama tim muda Barcelona, yang menelurkan Luis Enrique dan Pep Guardiola.
Sanchez tiba di Qatar pada 2006 untuk bergabung dengan akademi sepak bola negara Teluk itu, Aspire, tempat para atlet muda dibina dengan harapan mereka akan menjadi pemukul dunia.
“Saya merasa istimewa di Barcelona, tetapi saya dapat melihat bahwa saya tidak akan tumbuh lagi sebagai pelatih di sana,” kata Sanchez kepada majalah sepak bola Spanyol Panenka pada 2019.
Sanchez diundang ke Qatar oleh Josep Colomer, mantan kepala pusat pelatihan Barcelona yang telah menjadi kepala rekrutmen di Aspire. Sanchez bisa melihat "jalan menuju kemajuan".
Anak didiknya tinggal di Akademi Aspire sehingga Sanchez membuat mereka berlatih dua kali sehari. "Lebih dari normal ketimbang di Eropa," katanya.
Pada 2010, Qatar membuat sejarah sepak bola ketika dianugerahi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sanchez dan asisten Spanyolnya, Sergio Alegre, Alberto Mendez-Villanueva, dan Carlos Domenech Monforte diberi tugas untuk membimbing generasi baru pesepak bola Qatar.
Sanchez mengambil alih timnas U-19 pada 2013 dan memenangkan gelar Asia bersama mereka setahun kemudian. Lima pemain berada di tim yang pertama kali Ia tangani di Aspire.
Dia kemudian melatih tim U-20, U-23, dan menjadi pelatih timnas senior pada 2017.
Memenangkan Piala Asia telah memperkuat harapan Qatar bahwa mereka dapat melewati babak penyisihan grup ketika Piala Dunia dimulai pada 20 November.
Itu akan menjadi tugas berat mengingat Qatar berada satu grup dengan Belanda, Senegal, dan Ekuador, yang akan menjadi pertandingan pembukaan turnamen dunia tersebut.
Taktik Sanchez untuk menjaga skuat tetap terpencil di Eropa sejak Juni memiliki hasil yang beragam sejauh ini.
Ahmad al-Tayeb, komentator saluran olahraga Al-Kass, mengatakan Sanchez jarang menunjukkan emosi, baik dalam kemenangan atau kekalahan.
"Bersama para pemainnya, dia seolah-olah adalah salah satu dari mereka dan siap untuk memperbaiki kesalahan individu dan kolektif," kata Tayeb.
"Keberhasilannya adalah mendapatkan jenis sepak bola yang sama seperti yang dia ajarkan selama 10 tahun bersama tim muda Barcelona," kata harian olahraga Barcelona, Mundo Deportivo.
"Permainan ini didasarkan pada penguasaan bola, mobilitas para pemain, dan dua pemain sayap untuk menutupi tanah sebanyak mungkin."
Kedua winger tersebut adalah Akram Afif dan Almoez Ali, yang sama-sama sudah mengenal Sanchez selama bertahun-tahun.
"Gayanya jelas menyerang tetapi dia bisa beradaptasi jika tim tidak menguasai bola," tambah teman Sanchez, Xavi Hernandez, pelatih Barcelona saat ini, yang pernah menjadi pemain dan kemudian melatih tim Doha Al-Sadd.
Abdullah Mubarak, pelatih klub Qatar Al-Markhiya, mengatakan Sanchez telah membangun suasana "persahabatan dan kekeluargaan" di timnas.
"Ini membantu dia untuk mengetahui keterampilan, situasi dan kondisi mental para pemainnya," kata Mubarak.
"Dia seperti ayah dan saudara dalam keluarga yang memberi tim kedewasaan di dalam dan di luar lapangan. Dan itu membuat perbedaan besar," lanjut Mubarak. (AFP/OL-1)
Lippi mundur setelah Tiongkok kalah 1-2 dari Suriah di laga kualifikasi Piala Dunia 2020.
PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.
Sebelum membidik Piala AFF 2020, Tae-yong diharapkan bisa memberi raihan maksimal untuk Indonesia di tiga laga tersisa kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang sedianya dilangsungkan Maret digeser ke Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November 2020.
Gugatan hukum AS itu berkaitan dengan skandal korupsi besar-besaran pada 2015 yang membuat FIFA bergolak dan membuat presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter memilih mundur
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pemerintah dan PSSI memang telah merekomendasikan enam stadion sebagai tempat penyelenggaraan.
PIALA Dunia 2022 mulai besok akan bergulir. Untuk pertama kalinya, pesta sepak bola empat tahunan itu digelar di jazirah Arab.
Kekalahan itu membuat Qatar menjadi negara tuan rumah pertama dalam 92 tahun sejarah Piala Dunia yang kalah dalam pertandingan pembukaannya.
"Ini baru permulaan bagi kami. Kami perlu menunjukkan mampu melakukannya lagi di pertandingan mendatang,"
FIFA tidak menyebut apa yel-yel yang diteriakan pendukung Ekuador namun menyebut yel-yel itu melanggar artikel 13 kode disiplin FIFA, yang mencakup kata-kata menghina atau diskriminatif.
Tim tuan rumah tak berkutik saat serangan cepat Ekuador memborbardir lini pertahanan yang membuat mereka tertinggal 2-0 sejak babak pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved