Dua Bintang Siap Bersinar

Rifaldi Putra Irianto
28/10/2022 08:25
Dua Bintang Siap Bersinar
Timnas Iran(AFP)

TIMNAS Iran memiliki beberapa pemain yang cukup diandalkan di Piala Dunia 2022 di Qatar nanti. Dua di antaranya ialah Mehdi Taremi dan Sardar Azmoun. Keduanya mendapat sorotan dalam beberapa waktu terakhir karena mampu bertualang di Eropa.

Taremi merupakan penggawa FC Porto. Di klub asal Portugal itu, Taremi tercatat memiliki andil besar. Bersama FC Porto, dia tercatat telah menyumbangkan 58 gol dari
110 penampilannya.

Penampilan gemilang juga diperlihatkan Taremi bersama timnas Iran. Pesepak bola berusia 30 tahun itu diketahui telah mencatatkan 27 gol dalam 60 penampilan. Termasuk satu gol yang berhasil memastikan Iran lolos ke Piala Dunia setelah menang 1-0 atas Irak.

Meski Iran tergabung dalam grup B yang berisi tim-tim kuat, yakni Inggris, Wales, dan Amerika Serikat, Taremi bertekad untuk memberikan tiga kemenagan bagi Iran di
fase grup. “Kami akan memberikan semua lawan kami pertandingan yang tidak mudah. Begitulah seharusnya dalam sepak bola. Kami akan memberikan segalanya untuk memenangi tiga pertandingan itu,” ucap Taremi dikutip dari FIFA.

Adapun Sadar Azmoun saat ini tengah berkarier bersama klub Bundesliga, Bayer Leverkusen. Kehebatannya dalam mengolah kulit bundar membuatnya dijuluki
sebagai ‘Messi dari Iran’.

Sebelum memperkuat Bayer Leverkusen, Azmoun tercatat telah malang melintang di sejumlah klub Rusia seperti Zenit St Petersburg, Rubin Kazan, dan FK Rostov.
Di timnas Iran, Azmoun adalah sosok penyerang tajam yang saat ini berstatus sebagai top scorer kedua timnas Iran sepanjang masa. Dia tercatat telah mencetak 41 gol dalam 65 penampilannya.

Kehadiran Taremi dan Azmoun di skuad Iran tentu akan menjadi rintangan yang tidak mudah untuk lawan mereka. Karena itu, Inggris, Wales, dan Amerika Serikat harus
mewaspadai betul pergerakan kedua pemain tersebut di pertandingan nanti.

Sadar Azmoun

AFP/ KARIM JAAFAR

 

Jaga jarak

Akan tetapi, apalah artinya Azmoun dan Taremi jika tidak ada Carlos Queiroz yang menjadi pelatih mereka di timnas Iran. Queiroz yang merupakan mantan pelatih Real
Madrid kembali dipercaya untuk bisa memimpin tim ‘Melli’ di Qatar. Sebelumnya dia pernah menangani timnas Iran pada Piala Dunia 2014 dan 2018.

Queiroz menggantikan Dragan Skocic, pelatih yang memimpin Iran melalui babak penyisihan zona Asia. Pengalaman Queiroz yang telah malang-melintang di sepak bola internasional membawanya kembali dipercaya memimpin Iran. Selama berkecimpung di dunia kepelatihan, Queiroz telah meraih dua gelar Piala Eropa (1989 dan 1991) di kelompok timnas umur bersama Portugal U-20. Dia berandil besar dalam mengorbitkan beberapa pemain termasuk Luis Figo dan Rui Costa hingga dikenal dunia.

Tekad besar dibawa Queiroz pada Piala Dunia kali ini. Dia bertekad memperkecil jarak antara Iran dan tim-tim besar dunia di Qatar. “ Seperti tim lain yang lolos ke Piala
Dunia, kami sangat termotivasi dan akan melakukan yang terbaik untuk berpartisipasi dalam acara dengan persiapan penuh,” ucap Queiroz dikutip dari Tehran Times.

Pelatih berusia 69 tahun itu telah melakukan terobosan yang tidak pernah dicoba oleh pelatih timnas Iran sebelum-sebelumnya, yakni memanggil pemain keturunan selain mengandalkan pemain liga domestik maupun liga luar.

Nama-nama seperti Ashkan Dejagah, Reza Ghoochannejhad, Alireza Jahanbakhsh, hingga Azmoun muncul dari pencarian bakat Queiroz. Bahkan, ketika itu Dejagah sempat dimonitor oleh Jerman untuk ditawari memperkuat skuad Der Panzer.

Mereka diharapkan bisa membantu Iran menghadapi lawanlawan di fase grup. “ Inggris adalah tim yang hebat dan semua orang sangat menyadari kekuatan mereka. Merupakan kehormatan dan ke senangan bagi kami untuk bertemu dengan mereka,” sebut Queiroz.

Queiroz tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan skuadnya karena baru kembali ditunjuk sebagai pelatih pada bulan lalu. Dengan kondisi tersebut, mantan asisten pelatih Manchester United itu pun langsung tancap gas untuk melakukan persiapan penuh.

“Tantangan besar yang kami hadapi dalam perjalanan ke Piala Dunia ialah tingkat persiapan pemain. Kami terus berusaha meningkatkan level mereka sebelum kompetisi
dimulai,” terang Queiroz.

Dalam strategi permainan, Queiroz dikenal memuja taktik ofensif yaitu 4-3-3 dan ketika bertahan ia menggunakan pakem 4-5-1. Dia menganut strategi serangan balik yang amat kreatif. Namun, terlepas dari segala taktik dan strategi, menurutnya semangat dan keutuhan timlah yang lebih penting. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya