Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Queiroz Pimpin Iran di Piala Dunia Ketiga

Rifaldi Putra Irianto
27/10/2022 05:45
Queiroz Pimpin Iran di Piala Dunia Ketiga
Pelatih timnas Iran Carlos Queiroz(AFP/ATTA KENARE)

PELATIH asal Portugal Carlos Queiroz akan kembali memimpin perjuangan timnas Iran di Piala Dunia Qatar 2022. Mantan pelatih Real Madrid itu akan menahkodai tim Melli -julukan timnas Iran- untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya pada edisi 2014 dan 2018.

Queiroz menggantikan Dragan Skocic, pelatih yang memimpin Iran melalui babak penyisihan zona Asia. Pengalaman Queiroz, yang telah malang-melintang di sepak bola internasional, membawanya kembali dipercaya memimpin Iran.

Tekad besar dibawa Queiroz di Piala Dunia kali ini. Setelah nyaris mengantarkan Iran lolos ke fase gugur pada 2018 silam, Querioz bertekad memperkecil jarak antara Tim Melli dengan tim-tim besar dunia di Piala Dunia tahun ini.

Baca juga: Timnas Iran Bertekad Catat Sejarah di Piala Dunia Qatar

"Seperti tim lain yang lolos ke Piala Dunia, kami sangat termotivasi dan melakukan yang terbaik untuk berpartisipasi dalam acara dengan persiapan penuh," ucap Queiroz dikutip dari Tehran times. 

"Kami bertekad memperkecil jarak antara Tim Melli dengan tim-tim besar dunia," lanjutnya.

Selama kepemimpinan Queiroz bersama Iran, beberapa tahun sebelumnya, pelatih berusia 69 tahun itu telah melakukan terobosan yang tidak pernah digunakan oleh pelatih timnas Iran sebelum-sebelumnya, yakni memanggil pemain keturunan selain mengandalkan pemain liga domestik maupun liga luar.

Nama-nama seperti Ashkan Dejagah, Reza Ghoochannejhad, Alireza Jahanbakhsh, hingga Serdar Azmoun muncul dari pencarian bakat Queiroz. Bahkan, ketika itu, Dejagah sempat dimonitor oleh Jerman untuk ditawari memperkuat skuat Der Panzer.

Queiroz tidak menapik perjalanan Iran di Piala Dunia tahun ini akan terasa berat, karena mereka tergabung di babak penyisihan grup bersama Inggris, Wales, dan Amerika Serikat.

"Inggris adalah tim yang hebat dan semua orang sangat menyadari kekuatan mereka. Merupakan kehormatan dan kesenangan bagi kami untuk bertemu dengan mereka," sebut Queiroz

Selain tergabung di grup yang berat, Queiroz juga tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan skuatnya, setelah dia baru ditunjuk sebagai pelatih Iran, September lalu. 

Dengan kondisi itu mantan asisten pelatih Manchester United itu pun langsung tancap gas untuk melakukan persiapan penuh.

"Tantangan besar yang kami hadapi dalam perjalanan ke Piala Dunia adalah tingkat persiapan pemain. Kami terus berusaha meningkatkan level mereka sebelum kompetisi dimulai," terang Queiroz.

Dalam strategi permaianan, Queiroz dikenal memuja taktik ofensif yaitu 4-3-3 dan ketika bertahan ia menggunakan pakem 4-5-1. Dia menganut strategi serangan balik yang amat kreatif. Namun, lepas dari segala taktik dan strategi, menurutnya semangat dan keutuhan tim lebih penting.

Selama berkecimpung di dunia kepelatihan, Queiroz telah meraih dua gelar Piala Eropa (1989 dan 1991) di kelompok timnas umur bersama Portugal U-20. Dia berandil besar dalam mengorbitkan beberapa pemain, termasuk Luis Figo dan Rui Costa, hingga dikenal dunia.

Queiroz juga pernah merasakan gelar ketika melatih klub yaitu saat ia berhasil mengantarkan Sporting CP meraih trofi Piala Portugal (1995) dan Piala Super Portugal (1996). Kemudian ia juga berhasil mempersembahkan satu trofi ketika membesut Real Madrid, yaitu Piala Super Spanyol (2004).

Dengan Queiroz kembali memimpin Iran di Piala Dunia untuk ketiga kalinya, tentu hal ini akan dimanfaatkan betul oleh Queiroz untuk mengantarkan Iran melangkah lebih jauh di Piala Dunia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya