Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Pengamat: Pemerintah Tahu Batasan untuk Perbaiki Sepak Bola Nasional

Akmal Fauzi
10/10/2022 20:12
Pengamat: Pemerintah Tahu Batasan untuk Perbaiki Sepak Bola Nasional
FIFA(AFP/Michael Bulhozer)

Pakar hukum olahraga nasional sekaligus pengamat sepak bola Indonesia, Eko Noer Kristiyanto, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tentunya akan tetap dilibatkan dalam tim transformasi yang akan dibentuk pemerintah dan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Pemerintah tentu tidak akan menutup mata terkait aturan larangan intervensi seperti yang pernah terjadi pada 2015.

"Bagaimana pun federasi itu adalah kolega terbaik FIFA. Jadi asumsi yang mengatakan PSSI tidak dilibatkan saya kira tidak masuk akal. Pemerintah punya pengalaman pada 2015 saat disanski FIFA," kata Eko saat dihubungi Media Indonesia, Senin (10/10).

Banyak yang berspekulasi bahwa FIFA tidak lagi percaya kepada PSSI dan tidak akan dilibatkan dalam rencana transformasi sepak bola Indonesia bersama dengan pemerintah dan juga Federasi Sepak Bola Asia (AFC). Hal itu merujuk pada pidato Presiden Joko Widodo yang tidak menyebut PSSI mengenai surat dari FIFA yang mengatakan Indonesia tidak dijatuhi sanksi dan akan membentuk tim transformasi.

Eko menjelaskan, pemerintah tentunya paham batasan yang akan diambil dalam rencana transformasi sepak bola nasional pasca tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan korban jiwa mencapai 131 orang. Dia tidak bisa berspekulasi soal struktur tim nantinya. Menurutnya, pemerintah tidak akan masuk dalam tatanan teknis regulasi.

"Pemerintah bisa saja masuk soal infrastruktur, bagaimana stadion bisa memenuhi standar keamanan. Mengenai teknis itu nanti PSSI dan FIFA," kata Eko.

Juru Bica Tim Investigasi PSSI dalam tragedi Kanjuruhan, Ahmad Riyadh mengatakan, PSSI menyambut baik niat pemerintah dalam memfasilitasi tim transformasi bersama FIFA dan AFC. PSSI, kata dia, tentu akan duduk bareng bersama tim untuk memperbaiki tatanan kompetisi sepak bola nasional.

"Kami sangat terima kasih respon cepat pemerintah untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Pemerintah tentu paham soal intervensi, jadi rencana baik ini kami sambut baik. Posisi PSSI tentu akan terlibat bagaimana mengatur dan memperbaiki sepak bola Indonesia ini lebih baik," kata Riyadh saat dihubungi.

Dia menambahkan, rombongan FIFA berjumlah empat orang akan datang pada 13 Oktober ke Indonesia. Sementara Presiden FIFA Gianni Infantino akan bergabung pada 18 Oktober setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali. "Rencananya berdasarkan permintaan akan berkantor di Kantor PSSI di Jakarta," kata Riyadh.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pemerintah akan berhati-hati dalam mengambil langkah terkait evaluasi dari tim transformasi tersebut. Zainudin tidak mengetahui gambaran besar terkait pembahasan antara FIFA, PSSI dan Pemerintah. PSSI, kata dia, sudah mengundang terkait pertemuan dengan FIFA yang akan datang ke Indonesia.

"Kami baru dapat undangan dari PSSI untuk kumpul bersama-sama dengan FIFA, kita belum tahu agendanya, kalau saya baru dapat informasi dari surat yang dikirimkan kepada Presiden (Jokowi ke FIFA) hanya sebatas itu," kata Zainudin di Jakarta, Senin (10/10).

Zainudin menjelaskan, pemerintah tahu batasan yang akan diambil untuk memperbaiki sepak bola Tanah Air termasuk perbaikan di tubuh PSSI dengan adanya desakan agar Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya.

"Kami tidak mungkin bisa masuk ke dalam urusan itu. Tidak mungkin kita juga melakukan intervensi dalam berbagai hal. Terhadap kegiatan keolahragaan pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Kita berikan yang terbaik untuk olahraga Indonesia tanpa mencampuri urusan internal federasi masing-masing. Bukan hanya sepak bola, tetapi cabang olahraga lain kami perlakukan sama," kata Zainudin. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya