Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PENYEBAB kericuhan dan kematian ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, masih didalami pihak kepolisian. Korps Bhayangkara itu ogah terburu-buru memberikan kesimpulan terkait kedua hal tersebut.
"Harus dievaluasi secara menyeluruh dulu, agar kompeherensif, dan nanti hasil dari evaluasi secara menyeluruh sesuai dengan perintah Bapak Presiden akan disampaikan," Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Minggu (2/10).
Dedi mengatakan pihaknya kini tengah mengumpulkan data terkait penyebab kerusuhan dan kematian banyak orang di sana. Polri berjanji bakal membeberkan semua temuannya jika sudah rampung.
Di sisi lain, Mabes Polri mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Malang. Tim itu diharap bisa membantu kelompok DVI setempat untuk mengidentifikasi jenazah korban.
"Dengan jumlah korban yang cukup banyak, tim DVI juga harus bekerja keras untuk segera melakukan identifikasi," ujar Dedi.
Baca juga: Pengamat Desak Kapolri Copot Kapolda Jatim Buntut Tragedi Kanjuruhan
Jenazah yang sudah teridentifikasi langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Pengidentifikasi harus cepat karena tempat penyimpanan jenazah di Malang terbatas.
Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mempertanyakan alasan penggunaan gas air mata dalam melerai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Gas air mata dilarang digunakan untuk melerai massa oleh Federation International de Football Association (FIFA).
"Ada statuta FIFA yang menyatakan larangan penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola di sebuah stadion," kata Peneliti dari ISESS Bambang Rukminto melalui keterangan tertulis, Minggu (2/10).
FIFA melarang keras adanya penggunaan gas air mata karena dinilai bisa menimbulkan kepanikan dalam melerai massa di dalam stadion. Bangunan stadion juga diyakini bakal sulit membuat massa menghindari penyebaran gas air mata.(OL-5)
Tim promosi PSIM Yogyakarta mengawali kiprah di Super League 2025/2026 dengan kemenangan mengejutkan atas Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.
PSIM Yogyakarta membuka langkah di BRI Super League 2025/2026 dengan kemenangan tipis 1-0 atas Persebaya Surabaya, Jumat (8/8) malam WIB.
Berbagai persiapan untuk pembukaan tersebut, dilakukan PSSI di Stadion GBT Surabaya. Sejumlah staf PSSI melihat dari dekat proses gladi bersih jalannya pembukaan.
Di tengah polemik terkait royalti lagu, Persebaya Surabaya memilih langkah berani dengan menggratiskan anthem Song For Pride untuk diputar di ruang publik.
Persebaya Surabaya menang tipis 1-0 atas PSS Sleman berkat gol apik Bruno Moreira pada menit ke-71 dalam pertandingan uji coba bertajuk Team Launching Game.
Pada uji coba kali ini Persebaya akan menurunkan kekuatan penuh, semua pemain asing yang dimiliki akan dimainkan secara bergantian. Hanya beberapa pemain saja yang masih absen.
ANGOLA tengah menghadapi krisis ekonomi dan keamanan yang serius. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, kini berubah menjadi kerusuhan massal
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved