Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TIMNAS Inggris mempunyai misi sulit saat bertandang ke markas Italia di San Siro dalam lanjutan UEFA Nations League 2022-2023, Sabtu (24/9) dini hari WIB. Laga itu menentukan laju The Three Lions--julukan Inggris-- di kompetisi antarnegara Benua Biru itu, terlebih laga ini dihelat beberapa pekan sebelum digelarnya putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar
Peluang Inggris lolos ke babak final four atau semifinal UEFA Nations League cukup tipis. Mereka belum pernah menang dan baru mengemas dua poin dari empat laga yang sudah dilalui di Grup A3. Dengan dua pertandingan sisa, hanya memungkinkan The Three Lions bisa meraih delapan poin.
Para pesaingnya telah menghimpun poin yang lebih besar dan kemungkinan dapat bertambah. Italia ada diurutan ketiga dengan lima poin disusul Jerman di urutan kedua dengan enam poin. Sementara Hungaria secara mengejutkan ada di puncak klasemen dengan tujuh poin. Jika kalah, Inggris harus bersiap terdegradasi ke Liga B. Apalagi di laga terakhir mereka harus melawan tim kuat Jerman yang belum terkalahkan.
Baca juga: Toney Janji tidak Sia-siakan Kesempatan Bela Timnas Inggris
Pelatih Inggris Gareth Southgate menyadari ini adalah laga suit untuk timnya. Dia menginginkan pemainnya memberikan terbaik sebagai persiapan menuju Qatar. Kendati demikian, dari 28 nama yang dipanggil ke dalam skuadnya, memunculkan kritikan dari fans.
Seperti, Southgate memanggil Luke Shaw dan Harry Maguire meski performa keduanya menurun dan belakangan selalu dicadangkan di Manchester United. Sementara Jadon Sancho yang mulai menemukan performa terbaiknya di Manchester United dan sudah mencetak tiga gol tidak dipanggil.
"Jelas, kami memiliki sejumlah pemain yang tidak memilik banyak menit bermain dengan klub mereka. Ini tidak ideal, tetapi kami merasa mereka telah, dan bisa menjadi pemain penting bagi kami. Ini bukan pemain yang sempurna. Tetapi masih banyak sepak bola yang harus dimainkan sebelum Qatar," ucap Southgate.
Pembuktian ke Penggemar
Sementara itu, Italia yang berstatus sebagai tuan rumah tidak ingin menyiakan kesempatan memberikan permainan terbaik untuk mendulang poin penuh. Laga ini juga bisa menunjukan ke penggemar bahwa Gli Azzurri--julukan Italia-- bisa bangkit setelah gagal lolos ke Piala Dunia Qatar 2022.
"Ini akan menjadi salah satu persiapan untuk Piala Dunia bagi mereka. Tetapi kami harus memberikan sesuatu kepada penggemar kami, yang kecewa dengan hasil di kualifikasi (Piala Dunia Qatar)," kata pemain Italia Ciro Immobile.
Pemain Lazio itu ingin Gli Azzurri menunjukkan kekompakkan, seperti pada saat menjuarai Piala Eropa 2020.
"Selama Kejuaraan Eropa kami melihat bagaimana Italia bersatu. Dari sana kami harus memulai lagi, orang Italia harus memiliki ingatan itu di benak mereka dan memiliki keyakinan pada kami. Ini adalah titik awal yang penting," jelasnya. (Dailymail/Footballitalia/OL-5)
Meski memiliki banyak pengalaman, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku merasa cemas di awal era baru bagi Inggris.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Nama-nama lain seperti Jurgen Klopp, Graham Potter, dan Eddie Howe juga sempat dipertimbangkan, tetapi FA kini fokus kepada Tuchel sebagai pilihan utama.
Selanjutnya The Three Lions akan menjamu Yunani pada 10 Oktober sebelum bertandang ke Helsinki untuk menghadapi Finlandia tiga hari kemudian.
Gareth Southgate mengundurkan diri setelah timnas Inggris kalah di final Euro 2024 dari timnas Spanyol 2-1, Juli lalu.
Pertandingan di Dublin bakal mencuri perhatian karena menandai era baru bagi Inggris usai delapan tahun masa jabatan Gareth Southgate.
Italia memiliki kualitas yang cukup untuk menundukkan Belgia bahkan ketika sang lawan bermain di kandangnya sendiri.
Pengetatan dilakukan juga karena Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dijadwalkan menghadiri pertandingan Les Bleus tersebut.
LEE Carsley sangat senang melihat Inggris kembali ke jalur yang benar dalam kampanye Nations League mereka dengan kemenangan 3-1 saat bertandang ke Finlandia.
Pemain berusia 39 tahun itu kini telah mencetak 134 gol untuk tim nasional dan 213 kali tampil untuk negaranya.
Italia bangkit untuk berbalik menang meski tertinggal oleh gol cepat Bradley Barcola ketika laga baru berjalan 14 detik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved