Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PELATIH tim nasional Italia Roberto Mancini tidak akan menghapus rencana pengembangan skuad muda Gli Azzurri usai dikalahkan Jerman 2-5 dalam UEFA Nations League, di Borussia-Park, Rabu (15/6) dini hari WIB. Pemain muda Italia dinilai akan terus berkembang.
Italia sebelumnya ditahan imbang Inggris dan Jerman di laga pertama. Italia kemudian menang 2-1 atas Hungaria 2-1. Gli Azzurri sementara menempati urutan ketiga dengan lima poin, selisih satu poin dari Jerman di posisi kedua dan dua poin dari Hungaria di posisi puncak.
Di laga itu, Mancini menurunkan beberapa pemain muda seperti Wilfried Gnonto, Giacomo Raspadori, Alessandro Bastoni, dan Davide Frattesi bersama bintang-bintang senior minim pengalaman internasional seperti Gianluca Mancini, Davide Calabria, juga Matteo Politano.
Sejak awal Jerman memang sudah mendominasi pertandingan. Gol kemenangan Jerman dicetak gol-gol yang dicetak oleh Joshua Kimmich (10'), Ilkay Gundogan (45+4'), Thomas Muller (51') dan Timo Werner (68', 69'). Sementara itu, dua gol Gli Azzurri dilesakkan oleh Wilfried Gnonto (78') dan Alessandro Bastoni (90+4').
Mancini mengatakan sejak awal turnamen memahami mereka akan mengambil risiko kekalahan memalukan untuk karena menurunkan banyak pemain baru. Namun, itu bukan persoalan. Mancini sedang berupaya untuk meremajakan skuad menyusul kegagalan lolos ke Piala Dunia di Qatar.
“Ini adalah jalannya, akan ada resiko dan itu sama sekali tidak menghapus apa yang terjadi sebelumnya. Akan ada saat-saat baik dan buruk, itu terbuka lebar dan kita akan melihat apa yang terjadi," jelasnya.
“Kami memiliki lebih banyak debutan lagi malam ini, kami memiliki empat atau lima peluang, tetapi Jerman tampil lebih baik," lanjutnya.
Baca juga: Jerman Samai Rekor Kemenangan Terbesar Mereka Atas Italia
Mancini mengakui ada evaluasi yang harus dikerjakan terutama dalam aspek kerapatan antarpemain dan juga antarlini.
"Kami bertahan cukup buruk sebagai sebuah tim, membiarkan Jerman mempunyai terlalu banyak ruang untuk bermain. Akhirnya ada reaksi dan ada beberapa hal positif. Pendekatan awal benar-benar salah dan secara fisik kami juga tidak berada di dekat mereka," jelasnya.
Pelatih Jerman Hansi Flick sangat sumringah dengan kemenangan ini. Ia puas dengan permainan dan fokus pemainnya di laga itu.
"Saya harus memberikan pujian besar kepada tim. Hormat untuk melakukan penampilan seperti itu lagi di laga keempat. Semua yang kami rencanakan, mereka lakukan dengan cemerlang," ujarnya.
Dengan kemenangan ini, Skuad Jerman sementara akan dibubarkan, beristirahat, dan bersiap-siap untuk musim yang akan mencakup jadwal klub yang padat dan Piala Dunia di Qatar. UEFA Nations League akan dilanjutkan di jeda internasional September.
"Tim melakukan pekerjaan yang sensasional. Kami menantikan jalan menuju Piala Dunia. Kami masih memiliki dua pertandingan penting di bulan September, di mana kami akan ditantang lagi. Kami akan melihat apa yang harus kami lakukan untuk meningkatkan lebih lanjut," kata Flick. (Footballitalia/UEFA/OL-5)
Tim besutan Joachim Loew itu melaju ke babak 16 besar dengan status juara Grup C setelah menang atas Ukraina dan Irlandia Utara serta bermain imbang melawan Polandia, tanpa kebobolan satu gol pun.
Manuel Neuer adalah penjaga gawang yang paling sedikit kebobolan selama Piala Eropa 2016 sementara Antoine Griezmann adalah striker tersubur.
Jika tidak cedera, Neuer akan melakoni tugas sebagai kapten Der Panser saat laga melawan Norwegia di Kualifikasi Piala Dunia 2018, Minggu (4/9).
SETELAH kontraknya tak diperpanjang Lazio musim ini, pemain asal Jerman Miroslav Klose memutuskan gantung sepatu
Jerman sudah dipastikan tidak diperkuat Jerome Boateng, Toni Kroos, dan Julian Draxler yang cedera.
STATUS sebagai juara bertahan membuat Jerman berambisi mengulang prestasi yang sama pada Piala Dunia 2018.
UEFA akan menggelar pertemuan pada Selasa (17/3) untuk membahas seluruh kompetisi domestik dan Eropa, termasuk Piala Eropa 2020 yang seharusnya digelar antara 12 Juni dan 12 Juli.
Pandemi Covid-19 merusak jadwal pertandingan sepak bola. Pelatih tim nasional Italia Roberto Mancini tak mempermasalahkan jika Piala Eropa diadakan tahun 2021
Bersama dua klub itu, ia meraih banyak trofi juara
Selama empat musim di Inter Milan, Figo sukses memenangkan empat gelar Seri A, satu Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia.
Di tangan mantan pelatih Lazio, Inter, Galatasaray, serta Zenit St Petersburg tersebut, Italia menyapu bersih kemenangan dalam 10 laga penyisihan Euro 2020.
Roberto Mancini mencanangkan target Italia bisa tembus ke partai puncak di UEFA Nations League 2020-2021. Gli Azzurri akan menjamu Bosnia-Herzergowina
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved