Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Wales, Debutan yang Bisa Bikin Kejutan

Satria Sakti Utama
17/5/2016 08:51
Wales, Debutan yang Bisa Bikin Kejutan
(AFP/GEOFF CADDICK)

BILA dibandingkan, tim nasional (timnas) Wales memang selalu berada di bawah bayang-bayang timnas Inggris. Maklum, dalam urusan prestasi, the Dragons--julukan Wales--masih kalah jauh jika dibandingkan dengan saudara tua mereka yang pernah menjadi juara Piala Dunia 1966 itu.

Kendati Wales memiliki sejumlah pemain bintang berbakat, harus diakui raihan prestasi the Dragons masih tertinggal dari the Three Lions. Bahkan, dalam ajang Piala Eropa 2016 di Prancis, Wales hanya berstatus negara debutan.

Maklum, sejak Piala Eropa digelar pada 1960, the Dragons belum sekali pun berhasil lolos ke putaran final. Di kancah Piala Dunia, Wales terakhir kali ikut pada 1958. Seusai gelaran itu, salah satu negara Britania Raya tersebut absen sama sekali di turnamen-turnamen internasional.

Untunglah, kehadiran bintang-bintang Wales saat ini, seperti Gareth Bale dan Aaron Ramsey, memberikan harapan bagi rakyat Wales. Wales tergabung dalam Grup B pada kualifikasi Piala Eropa 2016. Tim asuhan Chris Coleman itu harus menjalani 10 laga kontra Belgia, Bosnia-Herzegovina, Israel, Siprus, dan Andorra.

Hasilnya pun memuaskan, Wales tak terkalahkan dalam delapan laga pertama. Lucunya, pada laga kesembilan saat Wales dipastikan lolos ke Prancis, mereka justru kalah dari Bosnia-Herzegovina. Itu merupakan satu-satunya kekalahan Bale dkk selama kualifikasi.

Euforia
Kembalinya Wales ke kancah sepak bola bergengsi membawa euforia bagi pecinta sepak bola di negeri tersebut. Prestasi yang diraih tim besutan Chris Coleman itu seolah-olah menghidupkan kembali asa persepakbolaan di sana.

Terlebih, pada kejuaraan di Prancis nanti, Wales berada satu grup dengan musuh bebuyutan, Inggris. Sudah menjadi rahasia umum timnas di Britania Raya saling membenci.

Selain dengan Inggris, di Grub B, Wales berada satu grup dengan Rusia dan Slovakia. Menurut Coleman, berada satu grup dengan sesama negara Britania, seperti Inggris, akan lebih memotivasi anak asuhnya.

Selain itu, hadirnya generasi emas, seperti Bale (Real Madrid), Ramsey (Arsenal), dan Joe Allen (Liverpool), membuat Wales tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisa saja mereka menjadi kuda hitam dalam turnamen empat tahunan ini.

"Mereka belum pantas disebut sebagai generasi emas karena mereka belum menunjukan prestasi apa-apa. Kini para pemain telah mendapatkan kesempatan untuk membuktikan mereka spesial," ujar Coleman yang meminta para pemain bintangnya tidak jemawa.(UEFA/Goal/Skysports/Sat/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya