Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemain Liga Primer Inggris Diminta tidak Rayakan Gol

Basuki Eka Purnama
16/1/2021 09:43
Pemain Liga Primer Inggris Diminta tidak Rayakan Gol
Para pemain Manchester City melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Brighton di laga Liga Primer Inggris.(AFP/Clive Brunskill)

SELEBRASI para pemain Liga Primer Inggris usai mencetak gol menjadi sorotan saat mereka diingatkan untuk menjadi teladan selama pandemi covid-19.

Ketika sepak bola bergulir kembali di Inggris, Juni lalu, setelah dihentikan karena covid-19, sejumlah aturan keras diterapkan untuk mencegah penyebaran virus korona.

Kini, para pesepak bola diminta mengerem selebrasi mereka saat Inggris memasuki lockdown ketiga untuk menekan angka penyebaran covid-19 yang meroket di negara itu.

Baca juga: Fernandes Ejek Klopp Soal Penalti MU

Julian Knight, ketua Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga DPR Inggris menuding selebrasi gol adalah aksi tidak berotak yang memberi pesan buruk di tengah pandemi.

Bahkan, Wakil Ketua Badan Medis Inggris Jonathan Van-Tam meminta para pesepak bola tidak berpelukan saat merayakan gol.

Kematian akibat covid-19 di Inggris, saat ini, adalah lebih dari 87 ribu, terburuk di Eropa.

Pekan lalu, Liga Primer Inggris merilis aturan baru, salah satunya meminta para pemain tidak melakukan tos dan jabat tangan setelah mencetak gol.

Eksekutif Kepala Liga Primer Inggris Richard Masters mengatakan Liga Primer Inggris harus memberi contoh yang tepat.

Adapun Eksekutif Kepala Liga Inggris Trevor Birch menyebut sepak bola akan mendapatkan tekanan dari pemerintah jika pemain tidak mematuhi aturan.

Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa mudah bagi pemain untuk mengubah kebiasaan melakukan selebrasi usai mencetak gol?

Para pemain Manchester City berpelukan usai Phil Foden mencetak gol dalam laga melawan Brighton. Begitu juga pemain Fulham saat mereka berhasil menyamakan kedudukan dalam laga melawan Tottenham Hotspur.

Manajer Manchester City Pep Guardiola, JUmat (15/1), memperingatkan untuk tidak menjadikan selebrasi gol para pemain sebagai kambing hitam.

"Sejujurnya, seluruh klub, pelatih, dokter, dan pemain, berusaha mematuhi aturan dan protokol kesehatan karena kami tahu betapa beratnya situasi di Inggris," ujar Guardiola.

"Banyak orang meninggal setiap hari. Banyak orang terinfesi setiap harinya."

"Namun, harus diingat, situasi di Inggris tidak terjadi karena para pemain sepak bola. Jadi, jangan salahkan para pemain. Hal ini terjadi karena pandemi yang melanda dunia," tegasnya. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Kolaborasi Lembaga Ilmiah Tangani Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei

  • 1.000 Partikel Tepercik saat Berbicara

    04/3/2020 20:38

    Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.

  • Virus Korona Pengaruhi Ritme Tidur

    04/3/2020 20:38

    Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional

  • Lockdown dan Emisi Karbon Global

    04/3/2020 20:38

    Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural

  • Vitamin K Bantu Lawan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.

  • Nyamuk tidak Dapat Menularkan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.