Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bunyikan Prestasi di Pentas Dunia

Akmal Fauzi
20/10/2020 05:05
Bunyikan Prestasi di Pentas Dunia
LATIHAN DI KROASIA: Sejumlah pemain timnas Indonesia U-19 dan ofi sial melakukan pemanasan saat pemusatan latihan di Kroasia, Jumat (18/9).(DOK. PSSI)

TERHENTINYA kompetisi sepak bola sejak Maret lalu akibat pandemi covid-19 menjadi tantangan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Perhelatan akbar di tahun depan bisa menjadi taruhan bangsa.

Indonesia akan menjadi perhatian dunia saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang. Jika kompetisi dipastikan berhenti, ini bisa menjadi dampak negatif di kejuaraan dunia usia 20 tahun itu.

PSSI tetap ngotot untuk melanjutkan kompetisi, meski bayang-bayang izin dari kepolisian tidak diberikan. Keputusan terahhir, klub bersama PSSI serta PT Liga Indonesia Baru (LIB)--operator kompetisi--sepakat kompetisi digelar 1 November 2020 dan selesai pada Maret 2021.

Jika tanggal 1 November tidak diizinkan, PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020 atau 1 Januari 2021 dengan mengubah format kompetisi menjadi dua wilayah. "Klub sepakat kompetisi ini dilanjutkan dengan tujuan untuk kepentingan Tim Nasional ke depan agar bisa bersaing pada perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2021," demikian petikan kesepakatan klub bersama PSSI dan PT LIB.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meyakini kompetisi bisa berlanjut demi kepentingan sepak bola nasional. "Efek penundaan ini besar, utamanya kepada pelatih, pemain, dan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan sepak bola, ada sponsor, dan semua," kata Iriawan.

Iriawan menjelaskan, kompetisi yang berjalan baik menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo untuk memajukan sepak bola nasional. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi, kata dia, berpesan untuk meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola di Indonesia.

 

Uji coba

Kebutuhan mendesak segera menggulirkan kompetisi mendapat dukungan dari Pengamat Olahraga Tommy Apriantono. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama PSSI harus segera memulai pertandingan Liga 1 2020 sebagai ajang uji coba menuju Piala Dunia U-20.

Menurutnya, pertandingan Piala Dunia U-20 yang dimungkinkan akan dihelat di tengah pandemi covid-19, akan menjadi tantangan sendiri bagi Indonesia untuk dapat memastikan semua berjalan lancar.

Karena itu, ia menilai sebelum Piala Dunia U-20 berlangsung, ada baiknya Kemenpora dan PSSI dapat mengimplementasikan rancangan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 diterapkan di Liga 1 sebagai uji coba persiapan.

"Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir, jika Piala Dunia U-20 diselenggarakan masih dalam kondisi pandemi, apakah mereka akan mampu melakukannya? Pertandingan Liga 1 saja ditunda, bagaimana mereka bisa belajar mengatur Piala Dunia U-20," ucap Tommy, saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (16/10).

"Karenanya, saya berharap Liga 1 dapat jalan, kalau Liga 1 jalan, mereka bisa belajar dari situ, gitu loh," imbuhnya.

Ia pun mengatakan Kemenpora tidak perlu khawatir bila kompetisi olahraga di buka akan menciptakan klaster baru penyebaran covid-19. Menurutnya selama protokol kesehatan ketat dilakukan kemungkinan tersebut akan minim terjadi.

Hal lain yang menjadi perhatian untuk menjalankan amanat presiden yakni memajukan industri sepak bola. Dengan begitu, pembinaan usia muda dapat berjalan dengan lancar.

Untuk memajukan sepak bola nasional, Iriawan juga mendorong penerapan sport science yang dinilai penting dalam mendongkrak prestasi tim nasional.

Menurut dia, melalui sains setiap pemain yang akan bertanding bisa dianalisis untuk bertanding dalam berbagai tingkat kompetisi. Bisa dihitung secara cermat kondisi fisik sang pemain sepak bola dengan menggunakan data-data yang bisa dipertanggungjawabkan dengan teknologi yang ada. "Sport science sangat penting sekali karena darah DNA itu menentukan posisi pemain tersebut berada. Mungkin dulu kita tidak pernah berpikir ke sana," katanya.

 

Dukungan pemerintah

Iriawan juga mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya untuk perhelatan Piala Dunia U-20. Presiden Jokowi telah membentuk panitia nasional yang disebut sebagai Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee (Inafoc) dan melibatkan perwakilan lintas kementerian. Kepanitiaan itu dikomandoi Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

PSSI menargetkan timnas bisa menembus semifinal. Dari sisi persiapan, Iriawan memastikan Piala Dunia U-20 tetap sesuai jadwal yakni pada 20 Mei-12 Juni tahun depan. Rencananya, ada enam stadion yang akan digunakan yakni Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatra Selatan), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Surakarta, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).

Iriawan menegaskan sejak awal pihaknya siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta prestasi Timnas Indonesia harus 'bunyi' di Piala Dunia U-20, sebuah pentas dunia tahun depan. Sebab menurutnya sepak bola merupakan cara untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. (Rif/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya