Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Wawancara Shin Tae-Yong, Media Korsel Singgung PSSI

Akmal Fauzi
18/6/2020 18:00
Wawancara Shin Tae-Yong, Media Korsel Singgung PSSI
Momen Shin Tae-Yong diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia(Antara/Yulius Satria Wijaya)

PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) disebut sebagai organisasi bermuka dua oleh salah satu media Korea Selatan, Naver News. Artikel itu dimuat setelah media Korea Selatan itu mewawancarai pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong.

Tae-yong spesifik menyinggung perselisihannya dengan Indra Sjafri dan mundurnya Sekjen PSSI Ratu Tisha.

Dalam artikel itu dituliskan bagaimana akhirnya Tae-yong memilih melatih tim nasional Indonesia meskipun ada tawaran dar salah satu klub di Tiongkok dengan gaji tiga kali lipat lebih besar.

“Sekitar enam bulan lalu Pelatih Shin Tae-yong diangkat sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Kontrak empat tahun untuk melatih tim nasional U-23, U-20 dan tim nasional A (senior),” tulis Naver News.

Tae-yong disebut tertarik melatih timnas Indonesia karena memiliki visi yang sama dengan PSSI. “Tetapi, enam bulan kemudian, sifat Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan jadi berubah. Visi membangun timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong hilang dan mulai bertindak rakus,” lanjutnya.

Baca juga : Demi Kesuksesan Piala Dunia U-20, FIFA Beri Arahan ke PSSI

“Janji-janji yang pernah diucapkan mereka ditutupi dengan kata-kata yang manis. Mereka (PSSI) memunculkan muka asli mereka dengan mengkhianati visi sepak bola Indonesia yang telah dibangun,”

Dalam kolom wawancara di Never News, Tae-yong mengatakan, PSSI tidak konsisten memegang janjinya termasuk soal penyusunan kebijakan program kepelatihan timnas.

Tae-yong menyinggung kekecewaannya terhadap Indra Sjafri yang mendampingnya memilih pulang tanpa seizinnya dari TC timnas Indonesia U-19 di Thailand Januari lalu.

Dia terkejut, PSSI yang harusnya memberikan sanksi ke Indra justru diangkat sebagai Direktur Teknik.

“Dua bulan berselang, pelatih (Indra Sjafri) yang tadinya dikeluarkan diangkat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” kata Tae-yong.

Tea-yong juga menyinggung soal PSSI yang sering berganti kepengurusan. “Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang memiliki kemampuan dan disukai masyatakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu,” kata dia.

Dengan kondisi seperti itu, PSSI tetap meminta kepadanya untuk memberikan prestasi buat Indonesia. Menurutnya, itu hanya bisa dicapai dengan lingkungan kerja yang bagus.

Baginya, ini tidak sejalan dengan visi awal untuk membangun sepak bola Indonesia.

Baca juga : Kontroversi Garis Gawang Coreng Restart Liga Inggris

"Beberapa di antaranya, mereka meminta saya untuk membawa Timnas U-19 lolos ke perempat final Piala Asia di Uzbekistan tahun ini. Kemudian saya diminta untuk menjuarai Piala AFF (Suzuki Cup) untuk Timnas Indonesia Senior," kata Tae-yong.

"Lalu PSSI meminta saya untuk bisa membawa Timnas U-20 Indonesia masuk perempat final Piala Dunia U-20 2021 yang digelar di Indonesia,”

Dia meminta agar PSSI lebih transparan kepada masyarakat dalam membuat program untuk timnas Indonesia.

“Jika saya membuat program untuk Timnas dan pemain, saya mau mereka kooperatif sehingga performanya bisa bagus. Pelatih bukan pesulap, semua butuh proses," kata Tae-yong.

"Saya ingin menjadi bagian sejarah sepakbola Indonesia. Saya melihat ada 70 ribu fans berkumpul di Jakarta sebelum meledaknya kasus korona," ucapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya