Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Klub Alami Krisis Finansial, Bursa Transfer Diprediksi Lesu

Rahmatul Fajri
09/6/2020 18:10
Klub Alami Krisis Finansial, Bursa Transfer Diprediksi Lesu
Ilustrasi transfer pemain sepak bola(Ilustrasi)

DAMPAK Covid-19 ikut menciptakan krisis finansial terhadap klub-klub sepak bola. Laporan pemotongan gaji hingga pengurangan staff pun ikut mewarnai geliat klub sepak bola di tengah pandemi Covid-19. Kondisi itu pun menimbulkan tanda tanya mengenai geliat klub di bursa transfer pemain musim panas ini.

Direktur Sepak Bola Feyenoord Frank Arnesen memprediksi akan ada penurunan aktivitas dan perputaran uang hingga 25 hingga 30%. Arnesen mengatakan klub tak banyak terlibat dan akan berhati-hati mengeluarkan uang pada bursa transfer.

Menurutnya, hal itu tak lepas dari hilangnya pemasukan klub dari sponsor, tiket pertandingan, dan hak siar televisi.

"Jika klub punya banyak uang, tentu akan bagus untuk berbisnis. Masalahnya kebanyakan klub tidak seperti itu karena pandemi. Di Feyenoord kami harus memotong gaji. Jadi, sebaiknya cara terbaik adalah mendatangkan pemain yang habis kontrak atau meminjam dua atau tiga pemain, karena kami tidak bisa mengeluarkan banyak uang," ungkap Arnesen.

Baca juga : Covid-19 Ikut Ubah Kebiasaan Klub di Bursa Transfer Pemain

Di sisi lain, Direktur Olahraga Glasgow Rangers, Ross Wilson mengaku terlalu dini untuk memprediksi situasi transfer pemain.

"Kita berada di tempat yang tidak pasti, satu-satunya hal yang dapat kami jamin adalah bahwa segalanya akan berbeda. Biaya transfer, upah dan biaya agen akan turun, kita sudah bisa melihatnya. Bursa transfer akan sangat berbeda dari empat bulan yang lalu," ungkap Wilson.

Terlepas dari krisis, Ross mengatakan covid-19 telah membuka mata semua pihak bahwa sepak bola bukan bisnis semata. Ia mengatakan ada hal lain yang lebih penting ketimbang membicarakan sepak bola yang berhubungan dengan dana yang melimpah.

"Sebenarnya sah-sah saja. Tapi, sejauh ini finansial klub seperti datang dari planet lain. Seorang pemain dapat ditransfer ke negara lain dengan harga 200 juta euro, tetapi di kota yang sama ada orang yang bahkan tidak bisa membeli makanan. Ini benar-benar gila," ujar Wilson. (Theguardian/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya