Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Van Gaal Tuntut Eredivisie Diselesaikan

Antara
05/4/2020 13:30
Van Gaal Tuntut Eredivisie Diselesaikan
Louis van Gaal(AFP/Oli Scarff)

MANTAN pelatih timnas Belanda Louis van Gaal merasa tidak masuk akal jika Ajax Amsterdam dinobatkan sebagai juara Eredivisie musim ini, setelah sejumlah klub mendesak agar musim ini dibatalkan.

Sebelum Eredivisie dihentikan akibat pandemi Covid-19, 12 Maret lalu, Ajax memuncaki klasemen sementara berkat keunggulan selisih gol atas AZ
Alkmaar.

Kedua tim sama-sama mengoleksi 56 poin setelah memainkan 25 pertandingan.

Baca juga: Lagi, AC Milan Ingin Datangkan Rakitic

"Pemenang olahraga ditentukan di atas lapangan. Bukannya mengatakan setelah memainkan 25 pertandingan, kita memangkasnya dan Ajax menjadi juara. Siapa pun yang merasa dirinya atlet tentu paham apa yang saya maksud," kata Van Gaal seperti dikutip harian AD.

"Jika virus korona telah dikalahkan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyelesaikan kejuaraan saat ini," tambahnya.

Sebelumnya, klub-klub papan atas Belanda seperti AZ, PSV Eindhoven, dan Ajax telah meminta agar musim ini dibatalkan.

Mereka merasa jengkel dengan keputusan Persatuan Sepak Bola Belanda (KNVB) yang menyatakan akan patuh pada keputusan UEFA untuk menyelesaikan musim ini.

Van Gaal, yang juga pernah menjadi arsitek Ajax, kemudian menyuarakan kegeramannya karena sejumlah klub menggunakan isu kesehatan yang berujung pada meneruskan atau menghentikan kompetisi demi keuntungan masing-masing.

"Pemerintah mengikuti ketentuan-ketentuan dari RIVM (Institut Kesehatan Publik dan Lingkungan Belanda) selama berpekan-pekan namun beberapa klub sepak bola tiba-tiba mengatakan itu (meneruskan kompetisi) adalah hal yang mustahil. Ajax yang pertama (mengungkapkannya)," kecam Van Gaal.

"Siapa yang tidak ingin bermain? Periksalah, klub-klub itu sekarang berada di posisi Eropa, kecuali Feyenoord, dan klub-klub di zona degradasi," ujar mantan pelatih Manchester United itu.

"Klub-klub menggunakan krisis korona untuk keuntungan masing-masing dan kemudian membuat pernyataan publik. Saya tidak terima," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik