Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEPALA Asosiasi Sepak Bola Bulgaria (BFU) Borislav Mihaylov, Selasa (15/10), mengundurkan diri setelah aksi rasisme mencoreng laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Inggris di Sofia.
Inggris meraih kemenangan telak 6-0 atas tim tuan rumah, Senin (14/10), namun laga itu diwarnai yel-yel tidak pantas yang memaksa laga dihentikan dua kali di babak pertama.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam aksi rasisme yang disebutnya menjijikan itu dan meminta UEFA bertindak tegas.
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov kemudian meminta Kepala BFU untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Aksi Rasisme Pendukung Bulgaria Buat Mings Kecewa
"Saya mendesak Borislav Mihaylov untuk segera mengundurkan diri," ujar Borisov lewat Facebook sembari menambahkan tidak bisa diterima bahwa Bulgaria kini dikaikan dengan rasisme dan xenofobia.
Beberapa jam kemudian, BFU mengatakan Mihaylov telah menyerahkan surat pengunduran dirinya dan menyerahkan wewnang kepada anggota komite eksekutif.
Pengunduran diri Mihaylov terjadi beberapa jam sebelum kantor BFU dirazia jaksa dan polisi. Namun, tidak dikethaui apakah razia itu terkait dengan pengunduran diri Mihaylov atau insiden rasisme dalam laga melawan Inggris. (AFP/OL-2)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved