Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
FEDERASI Sepak Bola Eropa (UEFA) memulai penyelidikan terhadap Bulgaria setelah pendukung mereka melontarkan yel-yel rasisme dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Inggris. Hal itu diungkapkan UEFA, Selasa (15/10).
Dalam sebuah pernyataan resmi, UEFA mengatakan mereka menyelidiki dugaan perilaku rasis, pelemparan benda-benda, dan gangguan terhadap lagu kebangsaan dalam laga di Sofia.
Baca juga: Aksi Rasisme Pendukung Bulgaria Buat Mings Kecewa
Laga di Ibu Kota Bulgaria itu harus dihentikan dua kali setelah terdengar suara monyet dan salut Nazi dari wilayah pendukung tuan rumah.
Laga itu dimenangkan Inggris dengan skor telak 6-0. (AFP/OL-2)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved