Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
FEDERASI Sepak Bola Eropa (UEFA) secara resmi menunda pertemuan dengan klub papan atas Eropa dan sejumlah pengelola liga domestik yang akan digelar 11 September mendatang.
Pertemuan itu tadinya direncanakan sebagai pembahasan awal reformasi Liga Champions yang diajukan oleh Asosiasi Klub Sepak Bola Eropa (ECA). Pertemuan tersebut rencananya juga akan diikuti oleh ECA yang saat ini dipimpin oleh Andrea Agnelli.
Penundaan pertemuan itu diajukan oleh Presiden UEFA Aksander Ceferin dalam suratnya kepada Presiden ECA Andrea Agnelli dan Kepala Liga Europa Lars-Christer Olsson.
"Kami saat ini sedang meminta respons dari asosiasi sepak bola nasional dan saya rasa pembahasan saat ini akan bersifat prematur, Kami juga ingin menganalisis respon dan proposal yang diajukan pihak lain," yuis Ceferin dalam suratnya.
Ceferin pun menegaskan, pihaknya tidak akan membuat keputusan soal reformasi Liga Champions tahun ini dan belum ada penjadwalan pertemuan ulang pertemuan yang sedianya digelar sehari usai Sidang Umum ECA di Jenewa, Swiss itu.
Baca juga : Klopp Puji Perfoma Adrian di Piala Super Eropa
Sebelumnya, ECA yang dipimpin Agnelli mengajukan proposal perubahan format Liga Champions dengan mengubah kompetisi itu menjadi tiga divisi. Divisi teratas akan berisi dua grup yang masing-masing berisi 8 klub.
Sebanyak 6 klub teratas di akhir kompetisi akan tetap menghuni divisi teratas di musim kompetisi berikutnya tanpa melihat peringkatnya di level domestik.
Proposal itu diajukan ECA untuk meningkatkan derajat klub kecil yang dinilainya selalu tenggelam dari klub-klub papan atas di lima liga populer di Eropa.
Proposal itu mendapat tentangan keras dari sejumlah klub papan atas Eropa. Hampir seluruh klub di Liga Primer Inggris menyatakan keberatan atas proposal tersebut.
Di Italia, respon lunak kemungkinan hanya diberikan oleh Juventus, tempat Agnelli menjadi presiden klub. Sementara klub Serie A lainnya mengajukan keberatan.
Napoli dan Lazio bahkan menyebut ada potensi pengurangan pendapatan hingga 35% dari kompetisi tertinggi Eropa jika proposal itu diimplementasikan.
Di La Liga Spanyol, 2 klub besar Real Madrid dan Barcelona memang belum memberikan respons, namun tentangan keras datang dari klub La Liga lainnya.
Dari Bundesliga Jerman, CEO bayern Muenchen Karl-Heinz Rumimenigge menyebut format Liga Champions saat ini merupakan yang terbaik. (AFP/OL-7)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved