Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Mengincar Trofi yang Tertunda

Cahya Mulyana
15/6/2019 06:00
 Mengincar Trofi yang Tertunda
COPA AMERICA-2019-ARGENTINA-PELATIHAN(AFP)

KENANGAN pahit di dua edisi terakhir Copa America ingin ditebus Argentina tahun ini. Merebut trofi juara menjadi hal yang tidak bisa ditawar 'tim Tango' pada Copa America 2019.

Lolos ke final pada Copa America 2015 dan 2016, Argentina harus mengakui keunggulan Cile. Di dua laga final itu, Lionel Messi dan kolega kalah menyakitkan melalui adu penalti.

Kini, di Copa America 2019, Agentina tidak ingin mengulang kenangan pahit pada 2015 dan 2016. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, yakin Argentina di Brasil 2019 akan meraih yang terbaik.

"Jika kami tampil bagus sebagai tim, ditambah Lionel Messi mampu menunjukkan permainan seperti yang diperlihatkan di Barcelona, kami yakin akan meraih hasil bagus," jelas Scaloni.

Bagi Messi, motivasi merebut trofi juara makin berlipat. Pasalnya, di usia yang sudah memasuki 31 tahun, Copa America 2019 bisa jadi merupakan kesempatan terakhir Messi memberikan gelar di kompetisi elite bagi Argentina. Sejak membela tim senior pada 2005, Messi belum juga mampu memberikan gelar bagi Argentina. Messi baru bisa mempersembahkan gelar di level junior saat membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia U-20 pada 2005 dan memenangi emas di Olimpiade Beijing tiga tahun kemudian.

"Saya ingin mengakhiri ka-rier dan memenangi sebuah gelar bersama timnas Argentina. Saya tidak ingin memiliki pikiran bahwa saya tidak akan pernah berhasil. Saya ingin bangkit dan mencoba lagi serta berjuang untuk mewujudkan impian itu," tegas Messi.

Kuda hitam

Di Copa America 2019, Scaloni yang banyak membawa pemain muda, memang akan tetap mengandalkan kejenius-an Messi. Bersama dua pemain senior lainnya, Angel Di Maria dan Sergio Aguero, Messi diharapkan bisa membawa 'tim Tango' memperlihatkan permainan terbaik.

Argentina akan mengawali penampilan menghadapi Kolombia di penyisihan Grup B Arena Fonte Nova, Brasil, Minggu (16/6) pagi. Kemenangan menjadi keharusan bagi Argentina jika ingin membuka peluang lolos ke babak selanjutnya.

Walau menempatkan Messi sebagai tumpuan utama, Scaloni dipastikan akan tetap mengandalkan permainan kolektif. Jika hanya mengandalkan Messi, Argentina akan menghadapi situasi sulit jika Kolombia mampu mematikan pergerakan pemain berjuluk La Pulga tersebut.

Statistik pertemuan dengan Kolombia menempatkan Argentina sebagai unggulan. Dalam 39 laga menghadapi Kolombia, Argentina meraih 24 kemenangan dan hanya 8 kali kalah, sedangkan tujuh laga berakhir imbang. Dalam delapan laga terakhir melawan Kolombia, Argentina belum pernah kalah dengan meraih lima kemenangan dan tiga kali imbang.

Namun, statistik pertemuan tersebut tidak bisa jadi patok-an Argentina akan kembali meraih kemenangan kali ini. Kolombia yang kini ditangani Carlos Queiroz memiliki kapasitas untuk mengejutkan Argentina. Memiliki Radamel Falcao, James Rodriguez, serta Juan Cuadrado, Kolombia bisa menjadi kuda hitam.

Falcao dan Rodriguez bisa merepotkan lini belakang Argentina. Kemudian serangan balik merupakan ancaman serius bagi Argentina karena ditopang kecepatan dan akurasi para pemain depan Kolombia. (AFP/goal.com/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik