Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KLUB atau negara yang pendukungnya melancarkan serangan rasisme terhadap pemain lawan seharusnya diganjar denda jutaan dolar, dipotong poinnya, atau bahkan dikeluarkan dari kompetisi. Hal itu diserukan oleh Viv Anderson, pemain kulit hitam pertama yang membela timnas Inggris.
Mantan bek berusia 62 tahun itu mengecam keputusan UEFA yang hanya mendenda Federasi Sepak Bola Montenegro sebesar 20 ribu euro atas serangan rasial pendukung mereka terhadap sejumlah pemain timnas Inggris, termasuk Raheem Sterling dan Danny Rose, di ajang kualifikasi Piala Eropa 2020 pada Maret lalu.
Anderson yang merupakan bagian dari tim Nottingham Forest yang memenangkan dua gelar Piala Eropa (sekarang Liga Champions) dan kemudian bermain untuk Manchester United dan Arsenal, mengatakan jika tidak ada sanksi yang tegas, aksi rasisme di sepak bola akan terus terjadi.
"Jika ada denda jutaan pound sterling, pemotongan angka, dan pencoretan tim dari kompetisi, asosiasi sepak bola akan sadar dan bekerja keras untuk mengatasi masalah itu," ujar Anderson.
Baca juga: Valverde Ingatkan Barcelona Tetap Waspadai Liverpool
"Dengan mendenda Montenegro 20 ribu euro, UEFA bak mengatakan, 'Kami menoleransi aksi kalian'."
"Harus ada sanksi yang membuat jera. Jika Anda mendenda mereka jutaan, menskors, dan memangkas poin, saya yakin masalah ini segera teratasi," imbuhnya.
Anderson yang 30 kali memperkuat timnas Inggris kemudian menceritakan mengenai hukuman bagi serangan air keras di Inggris.
"Ketika seseorang diganjar hukuman 20 tahun (pada Desember 2017) karena melancarkan serangan menggunakan air keras di sebuah klub malam, kini tidak terdengar lagi serangan semacam itu," kata Anderson. (AFP/OL-2)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved