Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Sepak Bola Eropa (UEFA) membuka penyelidikan resmi terhadap juara Liga Primer Inggris Manchester City atas dugaan pelanggaran aturan financial fair play (FFP). Hal itu diungkapkan UEFA, Kamis (7/3).
Media Jerman Der Spiegel, November lalu, melaporkan pemilik Manchester City Abu Dhabi menggelembungkan perjanjian sponsor untuk memenuhi persyaratan FFP.
"Investigasi akan fokus pada beberapa dugaan pelanggaran FFP yang baru-baru ini dipublikasikan di berbagai media," kata UEFA dalam sebuah pernyataan.
Juara Inggris ini merespons dengan mengeluarkan pernyataan resmi di laman daring mereka.
"Manchester City menyambut baik dibukanya penyelidikan resmi UEFA sebagai kesempatan untuk mengakhiri spekulasi tentang peretasan ilegal dan publikasi di luar konteks surel City," kata the Citizen dalam pernyataan itu.
Baca juga: Pemilik Manchester City Berencana Beli Klub India
"Tuduhan ketidakberesan finansial sepenuhnya salah. Rekening Club yang diterbitkan sudah lengkap berikut masalah catatan hukum dan peraturannya." tegas klub besutan Pep Guardiola itu
Laporan Der Spiegel menyebutkan, berdasarkan dokumen yang diterima dari platform whistle blower Football Leaks, beberapa sponsor City di Abu Dhabi mendapatkan previlage tiga kali lebih banyak ketimbang perhitungan yang dianggap layak oleh para ahli independen.
UEFA mengatakan setelah publikasi itu mereka bisa membuka kembali investigasi berdasarkan kasus per kasus.
Manchester City merupakan salah satu klub yang dimiliki City Football Group, sebuah perusahaan induk tempat Abu Dhabi United Group memiliki 87% saham dan sisanya 13% dipegang konsorsium China Media Capital.
Aturan FFP dimaksudkan mencegah klub menerima jumlah uang yang tidak terbatas melalui penawaran sponsor yang juga meningkat dengan organisasi yang berkaitan dengan pemilik.
Klub dapat dilarang dari kompetisi Eropa jika mereka diketahui telah melanggar peraturan. (OL-2)
Menurut laporan, City hanya mendapatkan pemasukan dari Etihad sebesar 8 juta pound sterling (sekitar Rp149 miliar). Kabar tersebut mengejutkan karena The Citizens awalnya mengonfirmasi mendapat dana sebesar 67,5 juta pound sterling atau sekitar Rp1,2 triliun.
Penundaan itu dilakukan sembari menunggu hasil banding yang diajukan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada tahun lalu.
UEFA melakukan penyelidikan terkait dugaan Manchester City melakukan pelanggaran FFP.
AC Milan sendiri sudah mengaku bersalah dan siap menerima sanksi.
UEFA melalukan investigasi hanya berdasarkan serangkaian artikel dari Der Spiegel pada November 2018 yang menuding klub Liga Primer Inggris itu memanipulasi laporan finansial mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved