Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Deschamps Tegaskan tidak Bisa Maafkan Benzema

M Taufan SP Bustan
15/1/2019 10:45
Deschamps Tegaskan tidak Bisa Maafkan Benzema
Deschamps Tegaskan tidak Bisa Maafkan Benzema(AFP/FRANCK FIFE)

PERNYATAAN striker Real Madrid, Karim Benzema, masih sulit dilupakan Didier Deschamps. Pelatih Timnas Prancis itu pun mengaku masih tIDak sudi memaafkan Benzema, apalagi sampai memasukkan namanya ke dalam skuat Les Blues.

Pemain berumur 31 tahun tersebut sudah diasingkan dari timnas Prancis sejak 2015 lalu. Kala itu, Benzema mendapat tudingan telah melakukan pemerasan terhadap salah satu rekan setimnya, Mathieu Valbuena.

Namanya sempat dipertimbangkan masuk ke dalam skuat Les Blues untuk ajang Piala Dunia 2018. Namun, Deschamps tetap tidak bergeming dan lebih memilih pemain-pemain lainnya ketimbang eks pemain Olympique Lyon tersebut.

Pengasingan dari Timnas Prancis membuat Benzema marah hingga ia tidak bisa lagi menahan kritikan untuk presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet. Ia menuding Le Graet mendukung keputusan Deschamps tidak membawanya ke Rusia.

Baca juga: Penalti Telat Bahrain Buyarkan Mimpi India

Deschamps punya alasan yang kuat mengapa tidak menyertakan Benzema ke skuat Les Bleus. Dua setengah tahun yang lalu, eks pelatih Juventus tersebut marah besar akibat pernyataan kontroversi yang dilontarkan Benzema.

Kala itu, Benzema tidak dipanggil membela Prancis untuk pagelaran Piala Eropa 2016. Ia kesal dan menuding Deschamps sebagai sosok yang rasis karena tidak memilihnya masuk ke dalam skuat lantaran darah Aljazair yang mengalir di tubuhnya.

Hal itu jelas membuat Deschamps marah dan rasa kesalnya masih ada hingga sekarang. Belum lama ini, pelatih berumur 50 tahun itu mengaku masih belum bisa memaafkannya karena dinilai sudah kelewatan dalam berbicara.

"Beberapa orang bisa melontarkan pernyataan dengan konsekuensi melewati pemahaman, dan saya tidak bisa melupakan itu. Pada saat itu, saya merasa ada batas yang telah terlewati," ujar Deschamps dikutip dari Europe 1.

"Saya memilih pemain Prancis, semuanya orang Prancis, dan tidak pernah terpikir untuk memilih seseorang karena warna kulit ataupun agamanya," tandasnya.

Seperti yang diketahui, Timnas Prancis memang terkenal dengan keberagaman rasnya karena kebijakan negara yang menerima imigran. Badan statistik Prancis, INSEE, berujar bahwa sedikitnya 6 juta penduduk Prancis merupakan imigran dari pelbagai negara. (Europe1/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya