Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TIMNAS Indonesia mengawali perjalanan di Asian Games 2018 dengan sempurna. Kemenangan telak 4-0 diraih atas Chinese Taipei (Taiwan).
Merah Putih tampil langsung menggebrak di menit-menit awal pertadingan. Umpan manis Irfan Jaya diteruskan Stefano Lilipaly ke kotak penalti. Sayang, Alberto 'Beto' Goncalves gagal mengonversi arah bola.
Peluang pertama Indonesia didapatkan oleh gelandang Evan Dimas. Bekerja sama dengan Febri Hariyadi, tendangan alumni timnas U-19 itu masih melambung tinggi.
Evan kembali mengancam gawang Chinese Taipei. Usai merebut bola, ia mengecoh dua pemain lawan sebelum melepaskan tembakan. Kali ini, kiper Pan Wenchiech bisa menepisnya.
Di babak kedua, Luis Milla menarik keluar Irfan Jaya dan menggantinya dengan Saddil Ramdani. Keputusan tepat, sebab serangan timnas Indonesia kini lebih variatif.
Menit 67, bermula dari tendangan bebas Febri, sundulan Lilipaly ke tiang dekat berhasil menembus gawang Chinese Taipei. Indonesia unggul 1-0.
Kurang dari lima menit, Indonesia menggandakan keunggulan. Lilipaly benar-benar mengalahkan batas. Tak ingin egois, ia memilih memberikan umpan backheel yang diselesaikan tandemnya di lini depan, Beto, dengan sebuah gol cantik. #IndonesiaKalahkanBatas
Hansamu Yama dan kawan-kawan menggila. Menit 76, Lilipaly membawa Indonesia unggul telak 3-0. Prosesi golnya pun sangat menawan. Umpan Rezaldi Hehanusai diselesaikan dengan tendangan salto oleh gelandang Bali United tersebut.
Pesta belum usai. Muhammad Hargianto yang masuk di babak kedua menggenapkan keunggulan timnas Indonesia dengan tendangan menyusur tanahnya dari jarak jauh. Indonesia unggul 4-0 hingga peluit akhir pertandingan.
Keberhasilan ini juga semakin mempertajam dominasi Indonesia atas Chinese Taipei. Dari 12 kali pertemuan, Indonesia menang 8 kali.
Selain itu, Indonesia memenangi enam pertandingan pembuka dari 10 edisi sebelumnya. Sisanya, Indonesia kalah dua kali dan imbang dua kali.
Kemenangan ini menunjukkan betapa Indonesia sanggup mengalahkan batas, sama seperti semangat Combiphar dan OBH Combi dalam mendukung kesuksesan Asian Games 2018.
Combiphar dengan bangga menjadi sponsor resmi Asian Games 2018 dan bangga mendukung atlet Indonesia untuk mengalahkan batas di Asian Games 2018.
Berikan dukungan untuk atlet Indonesia melalui games #IndonesiaKalahkanBatas! dan bawa Indonesia menjadi posisi #1. Dapatkan juga tiket Asian Games atau E-Voucher belanja! Klik di sini
Berbicara medali emas nomor perorangan tunggal putra, Indonesia harus menunggu selama tiga edisi Asian Games terakhir.
Terhitung sejak 27 Agustus, koleksi 64 medali adalah yang terbaik, mengalahkan raihan sebelumnya yang mencapai 51 medali (11 emas, 12 perak, 28 perunggu) pada Asian Games 1962 silam - dan ini belum berakhir.
ABDUL Malik yang turun pada kelas C putra 55 kg melengkapi kegemilangan tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Delapan medali emas yang diperebutkan hari ini, seluruhnya direbut para atlet Indonesia.
Prestasi keduanya membuat Indonesia semakin mengalahkan batas, terutama dalam pencapaian medali emas mereka sepanjang sejarah.
CABANG olahraga dayung membawa Indonesia melampaui perolehan medali emas Asian Games Bangkok 1978.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved