Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Ronaldo, Pencetak Hatrick Tertua di Piala Dunia

Nurul Fadillah
17/6/2018 19:19
Ronaldo, Pencetak Hatrick Tertua di Piala Dunia
( AFP PHOTO / Francisco LEONG)

USIA 33 tahun tak menghalangi Cristiano Ronaldo untuk tetap produktif di lapangan hijau. Megabintang timnas Portugal tersebut mampu membuktikan kebugarannya dengan mencetak hat-trick di laga kontra Spanyol yang berakhir imbang 3-3 di Sochi, Rusia pada Sabtu (16/6) dini hari.

Ronaldo membukukan tiga gol pada menit 4 , 44' dan 88'. Dengan pencapaian ini, Ronaldo telah mencetak gol ke-84 di level internasional, menyamai pencapaian legenda timnas Hungaria, Ferenc Puskas yang juga membukukan 84 gol pada era 1945-1956.

Keduanya menjadi pemain Eropa dengan produktivitas gol terbanyak di level internasional. Tapi di level dunia, Ronaldo kini tengah mengejar rekor pencetak gol terbanyak yang masih mengatasnamakan legenda Iran, Ali Daei dengan total 109 gol untuk timnas Iran sejak 1993 hingga 2006.

Berkat torehan hat-trick tersebut, CR7 berhasil memecahkan rekor sebagai pencetak hat-trick tertua dalam sejarah Piala Dunia, tepatnya di usia 33 tahun dan 131 hari. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh Rob Rensenbrink, pemain asal Belanda yang mencetak hat-trick di usianya yang ke-30 tahun dan 336 hari saat melawan iran pada Piala Dunia 1978 silam.

"Saya merasa sangat sennag. Ini adalah hasil dari kerja keras selama bertahun-tahun, orang-orang selalu percaya saya dan saya bekerja keras untuk negara saya," tandas CR7.

Hat-trick tersebut juga menjadi yang ke-51 kali yang ia cetak dalam karir sepak bolanya. Cetakan tersebut juga sekaligus menjadi hat-trick ke-51 tercatat dalam sejarah Piala Dunia dan menjadi yang pertama yang tercipta di edisi 2018.

Bagi skuat Selecção das Quinas -julukan timnas Portugal- torehan kali ini juga menjadi hat-trick ketiga yang berhasil dibukukan di Piala Dunia, sejak Eusebio da Silva Ferreira mencetak empat gol sekaligus dalam satu pertandingan melawan Korea Utara pada 1966, sementara satu hat-trick lain dicetak oleh Pauleta saat melawan Polandia pada 2002 silam.

Sayangnya, hat-trick tersebut tak mampu membuat skuat Seleccao meraih poin penuh pertama mereka.

"Piala Duni abaru saja dimulai, kami pasti bisa melewati fase grup ini, kami tahu ini akan menjadi sulit tetapi kami harus fokus dalam setiap pertandingan. Kami tidak difavoritkan, tetapi ya kami termasuk kandidat, kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa, kami ingin mencoba mengalahkan Maroko dan melaju ke level selanjutnya," pungkasnya. (ESPN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya