Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPUTUSAN Joachim Low tidak memasukkan Leroy Sane dalam 23 daftar pemain Jerman untuk Piala Dunia 2018 mengundang kritik. Pelatih timnas Jerman itu dinilai mengambil risiko dengan keputusannya tersebut.
Mantan pemain timnas Jerman, Michael Ballack, menilai Low telah menempatkan diri dalam tekanan berat dengan keputusannya itu. Low seperti melakukan perjudian besar dengan mencoret Sane.
‘Low menempatkan dirinya berada dalam tekanan yang sangat besar. Pemain muda terbaik Liga Primer harus berada di rumah?’ tulis Ballack dalam akun Twitter-nya, Selasa (5/6).
Tidak masuknya Sane dalam skuat tim ‘Panser’ memang mengejutkan. Pemain sayap Manchester City tersebut sebelumnya masuk daftar 27 pemain yang dipersiapkan Low.
‘Saya sangat kecewa tidak bisa tampil di Piala Dunia, tetapi saya menerima keputusan tersebut. Saya akan memberikan segalanya untuk bisa bangkit’, tulis Sane dalam akun Twitter-nya.
“Saya harap Jerman bisa meraih yang terbaik. Raihlah gelar juara,” tambah Sane.
Low mengatakan keputusan mencoret Sane merupakan hal sulit yang harus dilakukannya. Menurut pelatih berusia 56 tahun tersebut, Sane kalah bersaing dengan Julian Brandt untuk mengisi satu tempat tersisa di lini tengah Jerman.
“Julian Draxler, Marco Reus, dan Thomas Muller sudah pasti mendapat tempat. Leroy merupakan pemain berbakat, tapi sedikit di bawah Brandt. Jika ini adalah lomba lari 100 meter, foto finislah yang menjadi penentu,” ungkap Low.
Dalam pengumuman 23 pemain yang dibawa ke Rusia, Low tidak memasukkan Sane, Bernd Leno (kiper), Jonathan Tah (bek), dan Nils Petersen (striker) dalam skuatnya. Low menambahkan, keputusan mencoret Leno, Tah, dan Petersen juga menjadi hal yang sulit.
“Bukan hari yang mudah bagi pelatih timnas saat harus mencoret empat pemain. Mereka mendapat tempat di tim sementara karena penampilan selama ini. Kekecewaan besar pasti mereka rasakan,” ujar Low.
Tergantung Qatar
Sementara itu, FIFA menyatakan keingin-an beberapa pihak untuk menambah jumlah peserta putaran final Piala Dunia 2022 tidak bisa langsung diterima. Penambahan jumlah peserta tersebut harus melibatkan Qatar yang akan menjadi tuan rumah.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut Qatar memang tidak memiliki hak veto untuk membatalkan rencana tersebut. Namun, menurutnya, sangatlah tidak adil dengan menambah jumlah peserta menjadi 48 negara di saat Qatar mempersiapkan segala sesuatu untuk event yang akan diikuti 32 negara.
“Tentu saja Qatar harus setuju dengan usulan tersebut. Itu yang pertama harus disetujui karena kita perlu bekerja sama,” ungkap Infantino.
Walau mendudukung penambahan jumlah negara peserta, Infantino meminta semua pihak menghormati kontrak yang telah dibuat dengan Qatar. Pasalnya, Qatar ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dengan 32 peserta.
“Jika ada penambahan tim, tentu harus ada penambahan stadion, hotel, ataupun transportasi. Apakah penambahan itu hanya bisa dilakukan di Qatar, itu menjadi pertanyaan. Kita harus melihatnya secara keseluruhan,” imbuh Infantino. (AFP/R-1)
Mantan pelatih Jerman Joachim Low disebut tertarik untuk menggantikan Gareth Southgate sebagai pelatih Inggris .
HANSI Flick, pelatih Timnas Jerman dipecat setelah timnya dipecundangi Jepang 1-4 pada pertandingan persahabatan, Sabtu (9/9). Seperti apa sosok Hansi Flick?
MANTAN pelatih timnas Jerman, Joachim Loew dilaporkan akan menjadi pelatih klub raksasa Turki, Fenerbahce, musim panas mendatang.
Loew mengatakan, pada Rabu (29/8), bahwa Jerman semestinya tidak memainkan pertandingan dengan gaya penguasaan bola pada turnamen gugur itu ketika tim-tim dengan serangan balik mampu meraih kesuksesan.
Saat ini, Loew masih terikat kontrak dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) hingga 2022.
Dalam survei yang dilakukan stasiun televisi RTL, 48% warga Jerman mengatakan Loew harus bertahan, 37% meminta dia dipecat, sementara 15% lainnya ragu-ragu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved