Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KARENA reputasi para sufi yang dikenal memiliki kemampuan khusus, sekelompok perampok menduduki sebuah biara dan berpura-pura menjadi para sufi.
Nasrudin dan anak laki-lakinya yang masih kecil sedang melakukan perjalanan panjang ketika mereka dikenali salah seorang perampok yang menyamar tadi. Mereka mulai menampilkan sebuah tarian dengan suara-suara gaduh.
Ketika kedua orang itu mendekat, Nasrudin berkata kepada anaknya. "Malam segera tiba dan kelihatannya di hadapan kita ini ada sebuah biara milik para sufi. Mari kita mencari bantuan dari mereka."
Sufi bohong-bohongan itu menyambut Nasrudin dengan ramah dan bahkan meminta sang mullah untuk ikut serta dalam latihan mereka yang khas itu. Latihan tari itu terdiri atas gerakan melingkar, pengulangan kalimat-kalimat yang setiap kali diubah sendiri oleh pemimpinnya.
Sekarang sang mullah sudah asyik dengan mereka dan sudah juga berteriak-teriak histeris. Pemimpin para sufi itu mulai berteriak: "Kuberikan keledaiku! Kuberikan keledaiku!"
Dengan patuhnya, sang mullah mengulang apa yang dikatakan sang pemimpin dan tempo tarian semakin tinggi sampai akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri.
Ketika bangun, bersamaan dengan munculnya fajar, sang mullah mendapati para perampok keledainya telah lenyap.
"Kupikir engkau bisa menjaga binatang!" teriak Nasrudin pada anaknya. "Ya, ayah. Tapi ketika salah seorang sufi itu datang dan mengambil keledai kita, aku ingin mengadu pada ayah, tapi ayah malah berteriak 'kuberikan keledaiku!' berulang-ulang di hadapan orang-orang itu sehingga aku berpikir bahwa ayah memang telah memberikannya kepada mereka," jawab polos sang anak. (Fal/H-1)
Sumber : Buku Humor Sufi III. Penulis Siti Zainab Luxfiati dan Tartila Tartusi. Tahun terbit 2007.
PADA suatu hari, Khalifah Harun ar-Rasyid merenung tentang keberadaan Allah SWT. Dalam pikirannya, ia bertanya, "Sedang apakah Allah saat ini?"
SUATU hari Nasrudin berjalan di tanah pekuburan. Tiba-tiba ia terperosok di sebuah liang lahad tua dan kosong.
SEORANG lelaki setengah baya bertemu Abu Nawas untuk mencari solusi dari masalah sulit yang sedang dihadapinya.
PADA zaman Khalifah Abu Husain bin Sa'ad, di Kota Ishbahan, seorang lelaki mengaku sebagai nabi. Karena menimbulkan keresahan masyarakat, ia segera ditangkap pihak keamanan.
BDURRAHMAN bin Al-Hakim, Amir Andalusia, mengundang sejumlah ahli fikih di kediamannya. Ia sedang menghadapi masalah pelik.
RASYID bin Zubair, orang yang punya karisma, dari keturunan ningrat, dan menguasai berbagai ilmu. Namun, berkulit gelap, bibir tebal, hidung pesek, dan bertubuh pendek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved