Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ribuan Santri Mondok di Ponpes Jateng Mulai Berangsur Mudik

Akhmad Safuan
27/4/2021 09:00
Ribuan Santri Mondok di Ponpes Jateng Mulai Berangsur Mudik
Sejumlah santri membaca Al-Quran di Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, (24/4/(ANTARA/Fakhri Hermansyah )

RIBUAN santri di pondok pesantren di beberapa daerah secara diam-diam dan  berangsur-angsur dipulangkan, dikhawatirkan kasus covid-19 mengancam daerah tujuan karena sebagian besar santri yang mudik tidak lakukan rapid test.

Pemantauan Media Indonesia Senin (26/4) upaya pelarangan mudik lebaran karena masih masa pandemi covid-19 tidak sepenuhnya dipatuhi, ribuan santri yang berada di berbagai pondok pesantren secara berangsur-angsur mulai pulang kampung karena sudah memasuki masa liburan dan agar dapat berlebaran di rumah orang tua.

Baca juga: Zakat Fitrah di Palu Ditetapkan Rp25 Ribu Perjiwa

Ribuan santri di berbagai pondok pesantren di beberapa daerah seperti Jepara, Pati maupun daerah lain di Jawa Timur mulai bergerak pulang kampung, sebagian besar tanpa dibekali surat hasil rapid test terutama santri berasal dari daerah terdekat karena masih dalam satu provinsi.

"Sudah ada ratusan dari 2.900 santri di ponpes ini dipulangkan sejak Minggu (25/4) kemarin, mereka mulai liburan dan agar dapat lebaran di kampung halaman," kata Humas Pondok Pesantren Balekambang Jepara Arief Muzakki.

Ratusan santri yang sudah dipulangkan, demikian Arief, berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Demak, Kudus, Semarang, Rembang dan lainnya. "Hanya yang dari Kalimantan Tengah masih mengalami kesulitan karena harus dilengkapi dengan surat hadil rapid test," tambahnya.

Secara berangsur, ungkap Arief Muzakki, para santri yang mondok di ponpes ini akan dipulangkan, meskipun ada santri tang memilih tidak pulang kampung untuk lebaran di rumah, sedangkan santri akan kembali ke ponpes karena pembejaran akan dimulai pada Juni mendatang.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengaku kaget santri di ponpes mulai mudik lebaran, karena sebelumnya telah mengkomunikasikan jrpada seluruh ponpes yang ada agar tidak mudik pada lebaran ini. "Di sini ada sekitar 5.000 santri dari luar daerah yang mondok di beberapa ponpes," imbuhnya.

Hal tersebut juga terjadi di ponpes di Pati, setidaknya terdapat 20 ribu santri tang saat ini mondok di beberapa pesantren daerah ini serta sebagian mulai mudik lebaran. "Sudah banyak yang pulang kampung untuk berlebaran di rumah sepekan ini," kata Anjar, 60, salah seorang pengasuh di ponpes di Margoyoso, Pati.

Sementara itu, di jalur tikus Randublatung Blora, para santri berasal dari daerah Magetan dsn Bondowoso (Jawa Timur) juga mulai terlihat mulai melintas, bahkan diperkirakan setiap hari jumlahnya terus meningkat karena ada sekitar 30 ribu santri asal Blora yang mondok di luar daerah.

Meskipun jalur di perbatasan antara Blora-Bojonegoro (Jatim) dilakukan penyekatan, namun jalur tikus perbatasan dengan Kabupaten Ngawi maupun penyeberangan Bengawan Solo masih longgar tanpa pengawasan. "Kita minta ada dispensasi agar santri bisa mudik, terapi belum ada kepastian itu," kata Bupati Blora Arief Rohman.

Ia mengakui ratusan santri dari ponpes di Magetan pada tahun lalu cmsterkonfirmasi covid-19, setelah pada lebaran mudik ke daerah ini karena sulit dicegah mengingat mereka keluar masuk melalui jalur tikus. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah