Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
RIBUAN santri di pondok pesantren di beberapa daerah secara diam-diam dan berangsur-angsur dipulangkan, dikhawatirkan kasus covid-19 mengancam daerah tujuan karena sebagian besar santri yang mudik tidak lakukan rapid test.
Pemantauan Media Indonesia Senin (26/4) upaya pelarangan mudik lebaran karena masih masa pandemi covid-19 tidak sepenuhnya dipatuhi, ribuan santri yang berada di berbagai pondok pesantren secara berangsur-angsur mulai pulang kampung karena sudah memasuki masa liburan dan agar dapat berlebaran di rumah orang tua.
Baca juga: Zakat Fitrah di Palu Ditetapkan Rp25 Ribu Perjiwa
Ribuan santri di berbagai pondok pesantren di beberapa daerah seperti Jepara, Pati maupun daerah lain di Jawa Timur mulai bergerak pulang kampung, sebagian besar tanpa dibekali surat hasil rapid test terutama santri berasal dari daerah terdekat karena masih dalam satu provinsi.
"Sudah ada ratusan dari 2.900 santri di ponpes ini dipulangkan sejak Minggu (25/4) kemarin, mereka mulai liburan dan agar dapat lebaran di kampung halaman," kata Humas Pondok Pesantren Balekambang Jepara Arief Muzakki.
Ratusan santri yang sudah dipulangkan, demikian Arief, berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Demak, Kudus, Semarang, Rembang dan lainnya. "Hanya yang dari Kalimantan Tengah masih mengalami kesulitan karena harus dilengkapi dengan surat hadil rapid test," tambahnya.
Secara berangsur, ungkap Arief Muzakki, para santri yang mondok di ponpes ini akan dipulangkan, meskipun ada santri tang memilih tidak pulang kampung untuk lebaran di rumah, sedangkan santri akan kembali ke ponpes karena pembejaran akan dimulai pada Juni mendatang.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengaku kaget santri di ponpes mulai mudik lebaran, karena sebelumnya telah mengkomunikasikan jrpada seluruh ponpes yang ada agar tidak mudik pada lebaran ini. "Di sini ada sekitar 5.000 santri dari luar daerah yang mondok di beberapa ponpes," imbuhnya.
Hal tersebut juga terjadi di ponpes di Pati, setidaknya terdapat 20 ribu santri tang saat ini mondok di beberapa pesantren daerah ini serta sebagian mulai mudik lebaran. "Sudah banyak yang pulang kampung untuk berlebaran di rumah sepekan ini," kata Anjar, 60, salah seorang pengasuh di ponpes di Margoyoso, Pati.
Sementara itu, di jalur tikus Randublatung Blora, para santri berasal dari daerah Magetan dsn Bondowoso (Jawa Timur) juga mulai terlihat mulai melintas, bahkan diperkirakan setiap hari jumlahnya terus meningkat karena ada sekitar 30 ribu santri asal Blora yang mondok di luar daerah.
Meskipun jalur di perbatasan antara Blora-Bojonegoro (Jatim) dilakukan penyekatan, namun jalur tikus perbatasan dengan Kabupaten Ngawi maupun penyeberangan Bengawan Solo masih longgar tanpa pengawasan. "Kita minta ada dispensasi agar santri bisa mudik, terapi belum ada kepastian itu," kata Bupati Blora Arief Rohman.
Ia mengakui ratusan santri dari ponpes di Magetan pada tahun lalu cmsterkonfirmasi covid-19, setelah pada lebaran mudik ke daerah ini karena sulit dicegah mengingat mereka keluar masuk melalui jalur tikus. (H-3)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kasus PHK di Jawa Tengah diperkirakan semakin meningkat hingga akhir tahun mendatang. Hal ini seiring semakin bertambahnya sejumlah perusahaan (industri) yang tutup .
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan pembangunan rumah sederhana layak huni (RSLH).
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
PBNU kenang Suryadharma Ali sebagai tokoh yang berperan dalam kemajuan pesantren.
PW RMI-NU Jakarta dan PAM Jaya Siapkan MoU Penyediaan Air Langsung Minum di Pesantren
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Penanaman jagung awal di ponpes tersebut di atas lahan sekitar satu hektare. Sementara benih ikan yang ditaburkan adalah nila sebanyak tiga ribu ekor.
DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Internasional.
Kemenag menyebut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar siswa dan santri bisa melengkapi kebutuhan pemeriksaan kesehatan di pesantren.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved