Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI tengah beredar luasnya informasi adanya praktik suap oleh Rolls-Royce untuk memenangkan tender proyek PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Direktur Utama PLN Sofyan Basir menegaskan pihaknya telah memutus kontrak dengan Rolls Royce sejak 2014 silam.
Meski demikian ia mengakui, di masa-masa sebelum itu memang terdapat kontrak-kontrak yang tidak diatur secara baik.
Sebelumnya, Badan Antikorupsi Inggris (Serious Fraud Office/SFO) mengunggah dokumen yang mengungkapkan adanya praktik suap oleh pegawai Rolls-Royce untuk memenangkan tender proyek PLN.
Pemenangan tender tersebut meliputi pengadaan dua set generator kepada PLN untuk pembangkit listrik di Tanjung Batu, Samarinda. Kemudian, pada 2000, Rolls Royce memenangkan kontrak perawatan generator itu selama tujuh tahun, yang kemudian diperpanjang lagi hingga 2014.
"Intinya masalah ini sudah masuk KPK. Semua data sudah diambil. Lagipula sudah dari 2003 bagaimana saya mau mengukurnya," ujar Sofyan di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (24/1).
Lebih rinci, Direktur Regional Bisnis PLN Kalimantan Djoko Abumanan mengungkapkan kasus Rolls-Royce bermula saat pengadaan lelang total maintanace contract pada 2000 silam. Setelah kontrak berakhir pada 2007, PLN kembali mengadakan lelang dan Rolls Royce kembali menang dan mendapat hak maintanace selama tujuh tahun berikutnya hingga 2014.
"Nah sejak 2014, kita lakukan lelang terpisah dan Siemens yang menang," tutur Djoko.
Namun, ia melanjutkan, lelang yang dimenangkan Rolls-Royce dan Siemens adalah dua hal yang berbeda. Kontrak yang disepakati dengan Rolls-Royce adalah kerja sama jangka panjang, sedangkan bersama Siemens, kemitraan hanya jangka pendek.
Ia juga tidak bisa memastikan berapa perbedaan biaya perawatan yang ditawarkan dua perusahaan tersebut. "Kami belum lakukan hitungan. Kami belum cek lebih murah LTSA atau periodik."
Sebelumnya, KPK mengaku akan mendalami informasi dan mengumpulkan bukti dugaan suap dari Rolls-Royce kepada pejabat di PLN terkait pemenangan proyek pada 2007. (X-12)
ROLLS-ROYCE tak lain merupakan sebuah himpunan perusahaan yang terdiri atas perusahaan pembuat mobil dan pesawat terbang Britania yang didirikan Henry Royce dan CS Rolls.
SEJUMLAH barang mewah mulai dari mobil Rolls-Royce hingga Tas Louis Vuitton teronggok di Gudang Hadiah Tak Terduga (HTT) Kementerian Sosial (Kemensos) di Kalibata, Jakarta Selatan.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengumpulkan bukti dan informasi dugaan suap dari perusahaan Rolls-Royce kepada pejabat di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero
Program restrukturisasi besar-besaran juga dilaporkan sedang berjalan dan sejauh ini 7.000 pekerjaan telah dilakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Penggeledahan dilakukan setelah Harvey Moeis ditetapkan sebagai tersangka Rabu (27/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved