Soal Suap Rolls-Royce, PLN: Data sudah Masuk KPK

Andhika Prasetyo
24/1/2017 19:44
Soal Suap Rolls-Royce, PLN: Data sudah Masuk KPK
Soal Suap Rolls-Royce, PLN: Data sudah Masuk KPK(Ilustrasi)

DI tengah beredar luasnya informasi adanya praktik suap oleh Rolls-Royce untuk memenangkan tender proyek PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Direktur Utama PLN Sofyan Basir menegaskan pihaknya telah memutus kontrak dengan Rolls Royce sejak 2014 silam.

Meski demikian ia mengakui, di masa-masa sebelum itu memang terdapat kontrak-kontrak yang tidak diatur secara baik.

Sebelumnya, Badan Antikorupsi Inggris (Serious Fraud Office/SFO) mengunggah dokumen yang mengungkapkan adanya praktik suap oleh pegawai Rolls-Royce untuk memenangkan tender proyek PLN.

Pemenangan tender tersebut meliputi pengadaan dua set generator kepada PLN untuk pembangkit listrik di Tanjung Batu, Samarinda. Kemudian, pada 2000, Rolls Royce memenangkan kontrak perawatan generator itu selama tujuh tahun, yang kemudian diperpanjang lagi hingga 2014.

"Intinya masalah ini sudah masuk KPK. Semua data sudah diambil. Lagipula sudah dari 2003 bagaimana saya mau mengukurnya," ujar Sofyan di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (24/1).

Lebih rinci, Direktur Regional Bisnis PLN Kalimantan Djoko Abumanan mengungkapkan kasus Rolls-Royce bermula saat pengadaan lelang total maintanace contract pada 2000 silam. Setelah kontrak berakhir pada 2007, PLN kembali mengadakan lelang dan Rolls Royce kembali menang dan mendapat hak maintanace selama tujuh tahun berikutnya hingga 2014.

"Nah sejak 2014, kita lakukan lelang terpisah dan Siemens yang menang," tutur Djoko.

Namun, ia melanjutkan, lelang yang dimenangkan Rolls-Royce dan Siemens adalah dua hal yang berbeda. Kontrak yang disepakati dengan Rolls-Royce adalah kerja sama jangka panjang, sedangkan bersama Siemens, kemitraan hanya jangka pendek.

Ia juga tidak bisa memastikan berapa perbedaan biaya perawatan yang ditawarkan dua perusahaan tersebut. "Kami belum lakukan hitungan. Kami belum cek lebih murah LTSA atau periodik."

Sebelumnya, KPK mengaku akan mendalami informasi dan mengumpulkan bukti dugaan suap dari Rolls-Royce kepada pejabat di PLN terkait pemenangan proyek pada 2007. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya