Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KEPALA Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali akan segera memasuki masa pensiun. Pergantian pucuk pimpinan TNI AL ini berlangsung di tengah situasi kompleks yakni modernisasi armada yang belum tuntas, dinamika keamanan maritim di kawasan, serta kebutuhan memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di laut.
Dalam bursa calon pengganti, empat nama perwira tinggi berbintang tiga mengemuka, yakni Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denni Hendrata, Wakasal Laksdya TNI Erwin, Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah, dan Wagub Lemhannas Laksdya TNI Edwin.
Kondisi TNI AL saat ini bisa disebut berada di persimpangan. Di satu sisi, kebutuhan modernisasi alutsista semakin mendesak. Armada kapal perang masih didominasi kapal berusia tua, sementara proyek pengadaan kapal selam, fregat, hingga sistem senjata modern berjalan bertahap. Di sisi lain, tantangan eksternal kian nyata, terutama di Laut Natuna Utara dan kawasan Indo-Pasifik yang kian kompetitif secara geopolitik.
Selain faktor hardware, aspek personel dan doktrin juga menjadi perhatian. Profesionalisme prajurit, efektivitas operasi gabungan dengan matra lain, serta penguatan diplomasi maritim membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan adaptif.
Denni Hendrata, sebagai Pangkoarmada RI, memegang kendali operasi tempur laut. Pengalamannya langsung bersentuhan dengan kesiapan armada menjadikannya representasi jalur operasional yang kuat.
Erwin, menjabat Wakasal, punya pemahaman mendalam soal dinamika internal TNI AL. Jalur ini menempatkannya dekat dengan aspek pembinaan organisasi, manajemen personel, dan kebijakan struktural.
Irvansyah, Kepala Bakamla RI ini dikenal dengan jejaring lintas instansi dan pengalaman menjaga keamanan laut. Kompetensinya relevan dengan kebutuhan memperkuat sinergi maritim di tengah ancaman illegal fishing, penyelundupan, hingga konflik batas perairan.
Edwin, sebagai Wagub Lemhannas, membawa perspektif strategis dan geopolitik. Latar belakang ini penting ketika isu laut tidak lagi semata-mata pertahanan, tapi juga diplomasi dan kepentingan global.
Siapa pun yang dipilih Presiden sebagai Kasal mendatang akan menghadapi tiga agenda utama, modernisasi alutsista, mempercepat peremajaan kapal perang, kapal selam, dan sistem senjata untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan. Selain itu, penguatan operasi maritim, menjaga perairan perbatasan dari potensi konflik dan pelanggaran hukum laut, diplomasi pertahanan serta memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara sahabat guna memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik.
Pengamat Politik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai pergantian Kasal kali ini punya arti strategis.
“Pemimpin baru TNI AL tidak hanya dituntut menjaga laut Indonesia, tetapi juga mempercepat transformasi armada. Tantangan kita bukan sekadar teknis, tetapi geopolitik. Kandidat yang punya kapasitas diplomasi dan pemahaman strategis akan punya nilai tambah,” kata Adib, Minggu (17/8).
Tidak hanya itu, Adib yang juga sebagai Direktur KPN menyebut keempat nama yang menguat saat ini memiliki peluang relatif berimbang. “Masing-masing punya keunggulan. Ada yang kuat di operasional, ada yang paham struktur internal, ada yang punya jejaring lintas instansi, ada pula yang menguasai kajian strategis. Presiden tentu akan menimbang kebutuhan TNI AL ke depan,” tegasnya.
Namun, siapapun yang terpilih ada di tangan Presiden Prabowo Subianto sebagai Panglima Tertinggi TNI. “Dengan masa pensiun Laksamana Muhammad Ali yang semakin dekat, publik menanti siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan TNI Angkatan Laut di tengah dinamika keamanan maritim dan kebutuhan modernisasi armada nasional,” tutup Adib. (H-2)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Prabowo Subianto menerima kunjungan Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat, Jenderal Bryan Fenton di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (4/8).
Studi terbaru mengungkap kucing lebih sering tidur miring ke kiri sebagai strategi bertahan hidup.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Industri Pertahanan Sudah Mumpuni, tapi Teknologi Kunci Masih Jadi PR
Salah satu produknya adalah propelan amunisi atau isian komponen bagian dalam seperti amunisi senjata.
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
Penguatan pertahanan nasional selain berasal dari dukungan masyarakat sendiri juga membutuhkan sumber teknologi dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved