Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Akan Gantikan Kasal M Ali

Media Indonesia
18/8/2025 05:57
Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Akan Gantikan Kasal M Ali
Ilustrasi(Dok Ist)

KEPALA Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali akan segera memasuki masa pensiun. Pergantian pucuk pimpinan TNI AL ini berlangsung di tengah situasi kompleks yakni modernisasi armada yang belum tuntas, dinamika keamanan maritim di kawasan, serta kebutuhan memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di laut.

Dalam bursa calon pengganti, empat nama perwira tinggi berbintang tiga mengemuka, yakni Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denni Hendrata, Wakasal Laksdya TNI Erwin, Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah, dan Wagub Lemhannas Laksdya TNI Edwin.

Kondisi TNI AL saat ini bisa disebut berada di persimpangan. Di satu sisi, kebutuhan modernisasi alutsista semakin mendesak. Armada kapal perang masih didominasi kapal berusia tua, sementara proyek pengadaan kapal selam, fregat, hingga sistem senjata modern berjalan bertahap. Di sisi lain, tantangan eksternal kian nyata, terutama di Laut Natuna Utara dan kawasan Indo-Pasifik yang kian kompetitif secara geopolitik.

Selain faktor hardware, aspek personel dan doktrin juga menjadi perhatian. Profesionalisme prajurit, efektivitas operasi gabungan dengan matra lain, serta penguatan diplomasi maritim membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan adaptif.

Profil Empat Kandidat

Denni Hendrata, sebagai Pangkoarmada RI, memegang kendali operasi tempur laut. Pengalamannya langsung bersentuhan dengan kesiapan armada menjadikannya representasi jalur operasional yang kuat.

Erwin, menjabat Wakasal, punya pemahaman mendalam soal dinamika internal TNI AL. Jalur ini menempatkannya dekat dengan aspek pembinaan organisasi, manajemen personel, dan kebijakan struktural.

Irvansyah, Kepala Bakamla RI ini dikenal dengan jejaring lintas instansi dan pengalaman menjaga keamanan laut. Kompetensinya relevan dengan kebutuhan memperkuat sinergi maritim di tengah ancaman illegal fishing, penyelundupan, hingga konflik batas perairan.

Edwin, sebagai Wagub Lemhannas, membawa perspektif strategis dan geopolitik. Latar belakang ini penting ketika isu laut tidak lagi semata-mata pertahanan, tapi juga diplomasi dan kepentingan global.

Siapa pun yang dipilih Presiden sebagai Kasal mendatang akan menghadapi tiga agenda utama, modernisasi alutsista, mempercepat peremajaan kapal perang, kapal selam, dan sistem senjata untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan. Selain itu, penguatan operasi maritim, menjaga perairan perbatasan dari potensi konflik dan pelanggaran hukum laut, diplomasi pertahanan serta memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara sahabat guna memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik.

Pengamat Politik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai pergantian Kasal kali ini punya arti strategis.

“Pemimpin baru TNI AL tidak hanya dituntut menjaga laut Indonesia, tetapi juga mempercepat transformasi armada. Tantangan kita bukan sekadar teknis, tetapi geopolitik. Kandidat yang punya kapasitas diplomasi dan pemahaman strategis akan punya nilai tambah,” kata Adib, Minggu (17/8).

Tidak hanya itu, Adib yang juga sebagai Direktur KPN menyebut keempat nama yang menguat saat ini memiliki peluang relatif berimbang. “Masing-masing punya keunggulan. Ada yang kuat di operasional, ada yang paham struktur internal, ada yang punya jejaring lintas instansi, ada pula yang menguasai kajian strategis. Presiden tentu akan menimbang kebutuhan TNI AL ke depan,” tegasnya. 

Namun, siapapun yang terpilih ada di tangan Presiden Prabowo Subianto sebagai Panglima Tertinggi TNI. “Dengan masa pensiun Laksamana Muhammad Ali yang semakin dekat, publik menanti siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan TNI Angkatan Laut di tengah dinamika keamanan maritim dan kebutuhan modernisasi armada nasional,” tutup Adib. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya