Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH video beredar di media sosial X yang memperlihatkan seorang anggota DPR menerima amplop saat sedang rapat bersama Pertamina. Video yang dibagikan oleh akun @ZulkifliLubis69 Itu memperlihatkan anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron sedang menandatangani berkas dalam map dan menerima amplop. Herman lalu meletakkan amplop tersebut di bawah meja.
"KORUPSI SUDAH MENJADI BUDAYA DI NEGFI KONAHA Perhatikan AMPLOP Kuning Langsung Simpan Di Bawah Meja
@DivHumas_Polri @KejaksaanRI @prabowo @ListyoSigitP @DPR_RI," tulis @ZulkifliLubis69 dikutip Rabu (12/3).
Herman lalu mengklarifikasi video tersebut. Ia membantah tuduhan dan narasi yang beredar tentang menerima amplop berisi uang saat rapat dengan Pertamina. Ia menyebut amplop yang diterima tersebut merupakan dana perjalanan dinas.
"Mohon maaf saya harus klarifikasi video ini, ini fitnah, itu adalah tanda tangan SPJ perjalanan dinas saya sebelumnya yang belum diambil, jadi benar-benar ini fitnah," kata Herman.
Herman mengatakan penandatanganan surat itu berlangsung saat dirinya mengikuti rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama PT Pertamina pada Selasa (11/3) kemarin. Dokumen yang ditandatangani dan amplop berwarna kuning yang diterimanya berasal dari Sekretariat Komisi VI DPR RI. “Itu kebetulan ditandatangani saat rapat, silakan saja klarifikasi ke Sekretariat Komisi VI,” kata Herman. (H-4)
Pemerintah perlu menyelidiki dan mengusut ke mana perginya beras impor, dan siapa yang mengendalikan distribusinya mulai dari proses impor hingga penyalurannya di daerah.
Anggota Komisi VI DPR fraksi PKS Amin Ak mendesak dilakukan reformasi menyeluruh di BPK.
WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mengungkapkan bahwa mayoritas fraksi Komisi VI bersepakat bahwa tidak perlu untuk membentuk panitia kerja (Panja) dalam kasus korupsi Pertamina.
Akhir pekan lalu, seluruh operator SPBU menaikkan harga BBM antara lain dipicu tren harga minyak dunia yang terus melejit, sedangkan Pertamina tetap mempertahankan harga jual produknya.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi PT Bank Negara Indonesia (BNI) atas kinerja apiknya di sepanjang 2023. Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu, perseroan mencatatkan laba Rp20,9 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved