Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Evakuasi Jenazah Jurnalis Metro TV yang Kecelakaan di Maluku Utara, Ayah Korban Berterima Kasih pada TNI AL 

Indriyani Astuti
09/2/2025 10:55
Evakuasi Jenazah Jurnalis Metro TV yang Kecelakaan di Maluku Utara, Ayah Korban Berterima Kasih pada TNI AL 
Anggota tim SAR Gabungan menggunakan teropong di atas KN SAR 237 Pandudewanata saat pencarian korban hilang dalam insiden meledaknya speedboat RIP 04 milik Basarnas di Perairan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Rabu (5/2/2025(ANTARA FOTO/Andri Saputra/nym.)

AYAH jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, Helmi korban meninggal dunia akibat kecelakaan laut menyampaikan terima kasih pada TNI AL dan para pihak yang telah mencari jenazah anaknya. Sahril ditemukan oleh nelayan dalam keadaan meninggal dunia setelah mengalami musibah kecelakaan laut di perairan Pelabuhan Gita Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu (8/2).

"Kami atas nama keluarga Helmi dan keluarga Abdurahman berterima kasih kepada jurnalis seluruh Indonesia, terutama keluarga besar Basarnas, BPBD, TNI AL, dan semua pihak yang ikut terlibat," ujar Helmi dikutip Minggu (9/2).


Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI& I Made Wira Hady Arsanta mengatakan bahwa evakuasi dilakukan dengan Kapal Perang RI (KRI) Mata Bongsang-873.

"TNI AL berkomitmen dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat, terutama dalam hal ini melaksanakan search and rescue (SAR) serta membantu mengevakuasi jenazah jurnalis TV yang sebelumnya hilang di laut,"ujar Laksma TNI I Made dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Kejadian hilangnya jurnalis Metro TV bermula ketika kapal Basarnas melakukan misi penyelamatan untuk mengevakuasi kapal nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Kecamatan Oba, Tidore meledak saat melakukan operasi SAR pada hari Minggu (2/2).

Menurut dia, hal tersebut selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada seluruh jajaran TNI AL agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespons cepat informasi yang diterima.

 Laksamana Pertama (Laksma) menjelaskan evakuasi berawal ketika KRI Mata Bongsang-873 bertolak dari Pelabuhan Umum Ahmad Yani Ternate menuju area sektor SAR dengan membawa personel lain yang berada di atas kapal, antara lain, media, personel Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

 Selanjutnya KRI Mata Bongsang-873 menuju perairan Gita untuk menjemput keluarga korban ikut naik ke KRI mengikuti pencarian. KRI Mata Bongsang-873 tiba di area sektor SAR yang telah ditentukan. Pada sektor SAR, lanjut Kadispenal, pencarian dilanjutkan dengan sekoci yang dinaiki oleh tiga personel KRI Mata Bongsang-873, satu personel Basarnas, dan dua personel media.

 Saat sekoci melaksanakan penyisiran di pantai sekitar sektor area SAR, sambung dia, personel berkoordinasi dengan beberapa nelayan di perairan tersebut untuk menanyakan apakah melihat korban kecelakaan Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas. Lalu, personel KRI Mata Bongsang-873 menerima laporan bahwa telah ditemukan jenazah di sekitar perairan dekat Pulau Sebatang oleh nelayan.

Selanjutnya, kata dia, tim menuju ke pelabuhan umum Babang, tempat sebelumnya jenazah telah evakuasi dari Desa Sebatang ke Babang oleh masyarakat dan jurnalis untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Babang 
Setibanya di Pelabuhan Babang, KRI Mata Bongsang-873 menunggu visum terhadap jenazah di rumah sakit setempat. Setelah proses visum selesai, jenazah dibawa menggunakan ambulans ke KRI Mata Bongsang-873, kemudian membawa jenazah dan keluarga korban menuju Bisui, Gene Timur Tengah, Halmahera Selatan, untuk pemakaman jenazah. (Ant/H-3)
    

    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya