Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dorong Transformasi Digital, LAN Tekankan Urgensi Kompetensi ASN

Mohamad Farhan Zhuhri
10/12/2024 21:23
Dorong Transformasi Digital, LAN Tekankan Urgensi Kompetensi ASN
Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN) Agus Sudrajat (tengah) .(MI/Ricky Julian)

SEMANGAT transformasi digital sebagai langkah pemerintah Indonesia yang tertuang melalui rancangan RPJPN 2025-2045 memprioritaskan agenda transformasi digital untuk mengatasi disrupsi teknologi sektor publik.

Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN) Agus Sudrajat, mengatakan perlu integrasi teknologi digital dan kecerdasan buatan di sektor publik dapat mengubah cara pemerintah bekerja, berinteraksi dengan masyarakat, dan memberikan layanan publik.

"Namun demikian birokrasi dihadapkan pada tantangan akan terbatasnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi dan keterampilan digital," katanya di acara Virtual Public Lecture ASN Talent Academy (ATA) Explore Edisi 11, Selasa (10/12).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, berkolaborasi dengan Tanoto Foundation yang menghadirkan berbagai narasumber. “Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai lembaga think tank administrasi negara dan instansi pembina pengembangan kompetensi ASN melaksanakan berbagai upaya untuk melakukan upskilling dan reskilling literasi dan kompetensi digital bagi ASN,” ujarnya.

Agus mengingatkan pentingnya para pimpinan birokrasi untuk mengambil peran sebagai digital leader untuk mengawal transformasi digital di sektor publik.

Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Manajemen ASN LAN Elly Fatimah, menyampaikan bahwa dari hasil kajian ditemukan bahwa berdasarkan jenis jabatan fungsional yang ada di ASN, terdapat 12 jabatan fungsional yang terkait digitalisasi.

Sehingga, jika dilihat dari hal tersebut saat ini hanya 0,74% yang masuk dalam kelompok talenta digital. Selain itu Elly juga menyampaikan ada ketimpangan distribusi talenta digital yang dapat menghambat percepatan pembangunan berbasis teknologi, yang masih cenderung terpusat di instansi pusat dan kota besar saja.

“Untuk itu perlu adanya rekrutmen yang memprioritaskan talenta digital sesuai dengan kebutuhan saat ini dan mendatang. Dan untuk jabatan fungsional yang saat ini sudah ada perlu dilakukan enrichment, upskilling, serta berfokus pada kompetensi spesialis maupun advance, dengan berkolaborasi antara pemerintah, privat, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem talenta,” ungkapnya.

Elly juga meniali perlunya pedoman teknis jabatan fungsional di bidang komunikasi dan informatika, serta inovasi untuk memenuhi talenta digital nasional dan kesenjangan ASN talenta digital.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Stella Christie menekankan pentingnya pemaknaan terhadap transformasi digital.

Dia mengatakan bahwa penggunaan digital dan juga kecerdesan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah untuk melakukan efisiensi, memaksimalkan fungsi ASN agar membawa dampak bagi negara dan masyarakat. "Poinnya bukan digitalnya, tapi transformasi manusianya, bagaimana system thingking-nya,” ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Leader of Mckinsey's People and Organizational Performance Practice in Southeast Asia Phillia Wibowo, menyatakan pentingnya pengembangan keterampilan oleh sumber daya manusia (SDM) yang memberikan mereka mereka kelebihan dari mesin untuk mempersiapkan pekerjaan di masa depan.

Dalam uraiannya, Phillia menegaskan untuk tidak memulai segala sesuatunya dengan AI. Manusia (human) dapat menggunakan AI untuk menganalisis problem apa yang ingin dipecahkan.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan SPBE Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-Rebito) Cahyono Tri Birowo menyampaikan bahwa AI bukanlah pengambil keputusan.

“AI adalah  tools yang membantu kita, karena AI itu dididik oleh kita. Jadi seperti apa kita ke depannya ditentukan oleh kita, bukan AI," pungkasnya. (J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya