Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) melantik Irjen Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.
Merespon hal tersebut, Pengamat Terorisme, Harits Abu Ulya, menilai bahwa kepala BNPT yang baru dilantik tersebut tentunya tidak akan bisa bekerja secara maksimal dan tidak bisa melakukan banyak hal, mengingat sisa periode Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 hanya tersisa satu bulan.
"Di waktu yang sempit tentu tidak akan banyak hal yang bisa dilakukan oleh kepala BNPT yang baru. Mungkin bisa membuat keputusan rotasi atau mutasi jabatan di lingkungan BNPT, tetapi diluar urusan itu tentu kinerja tidak akan bisa optimal apalagi maksimal," kata Harits saat dihubungi, Rabu (11/9).
Baca juga : Ditanya Isu Reshuffle, Menteri ESDM: Tunggu Saja
Harits mengatakan, di sisa akhir jabatan Presiden Joko Widodo, pelantikan terhadap pejabat-pejabat baru tentunya tidak akan memberikan kinerja yang begitu efektif.
Kendati begitu, menurutnya, ada kemungkinan para pejabat baru ini nantinya akan diperpanjang pada masa kepemimpinan Presiden yang baru.
"Semua itu ya terserah Jokowi, terserah maunya Presiden dengan hak prerogatifnya yang masih belum lepas dari dirinya. Mungkin bisa saja nanti presiden yang baru dilantik akan memperpanjang masa jabatannya," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Irjen Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Acara pelantikan tersebut digelar pada Rabu, (11/9), di Istana Negara, Jakarta.
Eddy menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel yang telah purna tugas sebagai anggota kepolisian sejak 14 Agustus lalu. Pengangkatan Eddy berdasarkan surat keputusan presiden Nomor 124/TPA. (Z-9)
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
KELOMPOK Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerjasama Internasional Darmansjah Djumala menegaskan pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) pantas diapresiasi.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
RAN PE merupakan instrumen kebijakan yang diinisiasi BNPT untuk meningkatkan sejumlah upaya pencegahan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
Yusril Ihza Mahendra menyebut pemerintah sudah mencoba membuka akses komunikasi dengan mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI), Encep Nurjaman alias Hambali
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengaku gembira selama lima tahun menduduki kursi wapres.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved