Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGUNGSI banjir Demak masih kebingungan menghadapi hari kedepan, meskipun sudah surut dan bersiap pulang namun untuk memenuhi kebutuhan hidup sekembalinya ke rumah belum jelas karena hilangnya mata pencaharian setelah sawah terendam banjir dan gagal panen.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (20/2) ribuan pengungsi banjir Demak mulai bersiap pulang kembali ke rumah masing-masing setelah 12 hari hidup di tempat penampungan dan pengungsian,tidak banyak yang mereka bawa selain pakaian dan beberapa peralatan rumah tangga yang sempat diselamatkan saat banjir menerjang desa.
"Belum tahu seperti apa kedepannya, untuk makan besok setelah di rumah saja masih bingung karena sebagian besar sawah masih terendam bannya," ujar Sunardi,45, seorang pengungsi di tempat penampungan Terminal Jati Kudus.
Baca juga : Banjir Demak Masih Tinggi, Puluhan Ribu Warga Bertahan di Pengungsian
Pengungsi lain Sunaryo,50, di tanggul Sungai Wulan, Kudus mengatakan setelah banjir surut warga berada di pengungsian bersiap untuk kembali ke rumah di Karanganyar, Kabupaten Demak, namun para pengungsi sebagian besar petani belum memikirkan kedepannya karena sawah sebagian besar masih terendam banjir.
Berpikir untuk kebutuhan kedepan, lanjut Sunaryo, belum terpikirkan karena untuk kebutuhan makan keluarga besok setelah saja belum tahu setelah pulang ke rumah masing-masing.
"Semoga masih ada bantuan untuk kebutuhan hidup ke depannya, karena setelah dilanda banjir dipastikan gagal panen," tambahnya.
Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan
Sementara itu Koordinator Posko Jati Wetan Agus Hartono mengatakan sisa logistik untuk bantuan bagi pengungsi hingga saat ini masih menumpuk di posko Balai Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus, menurut rencana akan dibawa ke posko induk di Terminal Jati Kudus untuk disalurkan ke warga korban banjir Demak.
Pengungsi banjir yang telah kembali ke rumah masing-masing, demikian Agus Hartono, masih membutuhkan logistik setidaknya untuk beberapa hari ke depan terutama makanan, sehingga setelah pulang mereka akan dibekali logistik sehingga dapat kembali hidup normal seperti sebelumnya.
Tidak hanya logistik berupa berupa bahan makanan, lanjut Agus Hartono, ribuan pengungsi juga akan diberikan sisa bantuan lain seperti pakaian, selimut dan lainnya. "Logistik yang akan diberikan para pengungsi diberikan secara paket, namun tentang isi dan jumlah belum diketahui secara pasti. (AS/Z-7)
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved