Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Hasto Apresiasi Rakyat Berbondong-Bondong Datang ke TPS

Sri Utami
15/2/2024 10:15
Hasto Apresiasi Rakyat Berbondong-Bondong Datang ke TPS
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto(Dok MI)

SEKRETARIS Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan sikap partainya terkait penghitungan rekapitulasi suara berdasarkan penugasan dari seluruh saksi partai di seluruh TPS dan mencermati terhadap berbagai hasil dari quick count yang telah dilakukan.

Pertama, Hasto menyampaikan rasa apresiasinya terhadap seluruh rakyat Indonesia yang dengan penuh antusias datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 ini.

Meski, disadari bahwa Pemilu kali ini diselimuti awan gelap demokrasi.

Baca juga : Koalisi Ganjar-Mahfud Bahas Laporan Indikasi Kecurangan Pemilu Berbagai Daerah

Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP Jakarta, Rabu (14/2).

"Pertama, kami mengapresiasi terlebih dahulu kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah dengan penuh antusias datang ke TPS dan Pemilu bisa berjalan dengan lancar meskipun awan gelap demokrasi itu tetap terjadi dan mengganggu seluruh legitimasi dari proses demokrasi di Indonesia," kata Hasto.

Hasto mengutip pernyataan sebagian pengamat politik serta akademi yang mengatakan, demokrasi Indonesia mengalami titik nadir dan terburuk dalam pelaksanaan pemilu pascareformasi.

Baca juga : Hasto PDIP: Question Trap Gibran tak Diperlukan

"Karena begitu banyak kecurangan masif yang terjadi dari hulu ke hilir," serunya.

Sekretaris TPN itu menambahkan, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti seluruh tahapan-tahapan penghitungan sesuai dengan ketentuan UU, bahwa yang dipakai adalah berdasarkan proses rekapitulasi yang bersifat berjenjang dari TPS.

Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan, DPP PDI Perjuangan mencermati terhadap seluruh desain kecurangan pemilu yang bersifat hulu ke hilir. Terlebih, suara rakyat adalah suara kebenaran.

Baca juga : 1.297 TPS di Papua belum Melaksanakan Pencoblosan

"Karena itulah seluruh struktur PDIP bersama dengan relawan saksi dan kerja sama dengan PPP, Perindo, dan Hanura terus mengumpulkan fakta-fakta di lapangan yang begitu banyak juga disuarakan oleh kelompok-kelompok pro demokrasi karena baru kali ini pascareformasi pemilu diwarnai gerakan civil society diikuti oleh gerakan dari perguruan tinggi dari para guru besar secara luar biasa," paparnya.

Perolehan suara partai dan paslon Ganjar-Mahfud yang jomplang menandakan anomali demokrasi yang terjadi di Pemilu kali ini. Bahkan, dia juga menduga, hal itu bagian dari overshooting yang dilakukan penguasa untuk memenangkan paslon tertentu.

"Jadi termasuk di kandang-kadang PDIP menunjukkan yang bersifat anomali, meskipun banyak mengatakan ya bansosnya kita melawan suatu institusi bansos, institusi kekuasaan yang dikerahkan segala cara untuk memperpanjang kekuasaan," tukasnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik