Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENERBITAN Sukuk subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan nama Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah PT Bank Syariah Indonesia Tbk Tahun 2023 menjelang tutup tahun 2023 tercatat mengalami oversubscribed 1,75 kali dengan hasil book building Rp350 miliar.
Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib mengemukakan BSI menutup 2023 dengan melakukan penerbitan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah senilai Rp200 miliar melalui penawaran terbatas.
Meski dilakukan penawaran secara terbatas dan bersifat subordinasi, namun penerbitan Sukuk BSI tersebut mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para investor sehingga mengalami oversubscribed.
Baca juga: PT Asabri Jalin Kerja Sama Dengan BSI
"Ini artinya produk investasi yang dikeluarkan oleh BSI dalam bentuk sukuk subordinasi ini mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat," ujar Adib, melalui keterangan yang diterima, Senin (18/12).
Sukuk Subordinasi BSI mendapatkan peringkat id AA(sy) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan nisbah bagi hasil kepada Investor sebesar 88,50%.
Baca juga: BSI Jadi Bank Syariah Pertama Penyedia Layanan RDN Online
Peringkat ini merupakan peringkat tertinggi untuk sukuk bersifat subordinasi yang dimana hasil peringkat tersebut berada dua notch di bawah peringkat perusahaan, id AAA(sy).
Adapun, BSI menerbitkan produk subordinasi tersebut untuk lebih memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif, sekaligus untuk pemenuhan kewajiban perseroan atas recovery plan yang dimiliki setelah ditetapkan sebagai bank sistemik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penerbitan ini melengkapi serangkaian aktivitas perusahaan di pasar modal dimana setelah melakukan rights issue pada akhir tahun 2022, perusahaan telah menerbitkan beberapa surat berharga pada tahun 2023, di antaranya EBAS-SP SMF-BRIS 01 bersama dengan PT Sarana Multigriya Finansial, Sukuk Mudharabah Muqayadah Jangka Panjang dalam rangka kerjasama BSI dengan BP Tapera sebagai bank penyalur, dan terakhir adalah Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah.
"BSI berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan pasar modal syariah. Saat ini perusahaan terus menggali potensi lainnya, tidak terbatas pada penerbitan sukuk namun juga pada bisnis capital market lainnya," kata Adib.
Saat ini BSI merupakan bank syariah satu-satunya yang memiliki bisnis Kustodian & Wali Amanat dengan total Asset Under Custody telah mencapai sebesar hampir Rp83 triliun per November 2023 atau meningkat 75x sejak mulai beroperasi.
BSI juga telah mendapatkan izin untuk produk RDN Online, di mana ini akan menjadi akselerator BSI untuk meningkatkan rekening investasi pada pasar modal syariah ke depan.
Selain itu, ke depan perseroan akan memperluas penetrasi dengan mengembangkan pemberian fasilitas money market dan bank garansi kepada perusahaan sekuritas serta pengembangan ritelisasi sukuk untuk melengkapi produk capital market yang dimiliki. (Try/Z-7)
Fokus utama expo kali ini adalah penguatan ekosistem halal dan pengenalan layanan unggulan BSI Bank Emas.
Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Office IX Kalimantan menyalurkan hewan kurban kambing dan sapi ke berbagai pelosok di wilayah Kalimantan.
BSI secara kontinu memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan kejahatan finansial maupun cyber crime lewat berbagai platform online.
MUNGKIN masih terngiang di telinga kita ketika publik dihebohkan dengan hengkangnya Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia dengan total kelolaan dana belasan triliun rupiah.
Dirut BSI Hery Gunardi menuturkan lewat kegiatan usaha bulion yang dijalankan, pihaknya akan meningkatkan pengelolaan emas hingga enam kali lipat.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun pada 2024. Ini berarti laba bersihnya tumbuh 22,83% secara tahunan (year-on-year/yoy).
INDONESIA menegaskan ambisinya untuk menjadi pemimpin ekosistem halal global melalui gelaran BSI International Expo 2025 yang resmi dibuka di Jakarta
Dari total dividen tersebut, besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp22,78.
BANK Syariah Indonesia (BSI) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan kontribusi Bank Syariah Indonesia (BSI) cukup signifikan bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved