Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Satgas Siber Intensifkan Patroli di Medsos Jelang Pemilu 2024

M. Taufan SP Bustan
06/11/2023 18:12
Satgas Siber Intensifkan Patroli di Medsos Jelang Pemilu 2024
Proses Penetapan DPT Caleg(Antara)

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, mengintensifkan patroli di media sosial untuk menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono mengatakan, dinamika politik yang mulai memanas harus diredam dengan melakukan edukasi dan sosialisasi di dunia maya melalui pelbagai platform media sosial.

“Patroli di ruang digital intensif dilakukan Satgas Humas bersama Satgas Gakkum melalui Subsatgas Siber Operasi Mantap Brata (OMB). KIta intensifkan dalam rangka harkamtibmas menjelang Pemilu 2024,” terangnya di Palu, Senin (6/11).

Baca juga : ICW: 56 Mantan Terpidana Korupsi Maju Jadi Caleg di Pemilu 2024

Menurut Djoko, seluruh konten dan informasi yang berkaitan dengan pemilu yang disebarkan ke media sosial tidak luput dari pantauan Subsatgas Siber OMB.

Baca juga : Kampanye Negatif Bentuk Ketidakpercayaan Diri

“Kita ketahui bersama dinamika politik mulai memanas. Apa yang diberitakan di media mainstream menjadi pembahasan juga di media sosial. Oleh karena itu menjadi perhatian kami untuk diawasi, karena jangan sampai menimbulkan pelanggaran hukum yang dapat merugikan pelbagai pihak,” ungkapnya.

Djoko menjelaskan, bahwa konten atau informasi negatif yang berisi kritikan, sindiran, dan hujatan mewarnai media sosial saat ini. Untuk menjaganya, Polda Sulteng terus memberikan edukasi agar potensi gangguan dunia maya tidak berubah menjadi gangguan di dunia nyata,

“Karena adanya potensi gangguan di media sosial apabila dibiarkan dan disusupi oleh komentar-komentar yang provokatif tidak menutup kemungkinan akan menjadi konflik sosial di dunia nyata,” tegasnya

Djoko menyebutkan, konten ujaran kebencian, black campaign (kampanye hitam), politisasi SARA, disinformasi (informasi hoax), dan pencemaran nama menjadi prioritas sasaran patroli siber.

“Satgas siber terus melakukan pemantauan terhadap akun yang menyebar dan melakukan provokasi. Tentunya akan melakukan penegakkan hukum bila ditemukan perbuatan pidananya,” ucapnya.

Oleh karena itu, Polda Sulteng mengimbau masyarakat, menyikapi perkembangan politik di tanah air dengan bijak menggunakan media sosial dan tidak mudah mempercayai informasi yang beredar sebelum melakukan cek and ricek kebenarannya sebelum dibagikan.

“Bijak menggunakan media sosial itu menjadi kunci sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di maya maupun di dunia nyata,” pungkas Djoko. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya