Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KETUA Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak membeberkan pengakuan terkait Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Yusuf mengatakan Prabowo menjanjikan posisi jabatan tertentu pada pihaknya.
"Nanti kalau sudah memimpin, saya jadi presiden, saya pasti akan berikan peluang-peluang dalam arti kata posisi-posisi dan sebagainya," kata Yusuf menirukan pernyataan Prabowo saat dihubungi, Rabu, (20/9).
Menurut dia, pernyataan itu terlontar ketika pihaknya berkomunikasi intens dengan Prabowo. Intinya, GNPF ingin melihat keseriusan Prabowo, sebagai dasar dukungan umat.
Baca juga : KIM Rancang Strategi Kampanye Pemenangan Prabowo
"Saya mencoba gali keseriusan Pak Prabowo meminta dukungan umat Islam. Bukan hanya umat Islam, dan umat-umat lainnya juga," ujar Yusuf Martak.
Baca juga : KIM Matangkan Gagasan Untuk Kampanye Prabowo di Pilpres 2024
Namun, Prabowo meminta dukungan GNPF tak terlalu kentara. Berikut dengan pembeberan janji soal posisi.
"Tapi Pak Prabowo selalu menyatakan 'Iya nanti, jangan sekarang, jangan terlalu mencolok," ungkap Yusuf Martak.
Setelah itu, kata Yusuf, Prabowo tak kunjung memberi kepastian. Prabowo melunak setelah pihaknya mendesak.
"Maka saya tantang Pak Prabowo. Klo Pak prabowo nggak serius enggak usah. Dia bilang 'Oh jangan gitu'. Akhirnya komunikasi intens. Bahkan saya datang di Kertanegara kalau ada media saya diminta dampingi," kata Yusuf.
GNPF merupakan elemen pendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Mantan Danjen Kopassus itu menandatangani pakta integritas yang disodorkan GNPF Ulama dalam Ijtima Ulama II pada September 2018. (MGN/Z-8)
Prabowo belum mau menyebutkan kapan pengisian kursi wakil menteri ketenagakerjaan itu akan diumumkan.
Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya menanggapi kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel.
Prabowo memilih beberapa orang bermasalah hukum untuk masuk ke dalam kabinetnya, hal itu menandakan bahwa tidak ada komitmen awal pemerintahaannya terhadap penegakan hukum.
PAKAR Politik, Ray Rangkuti menganalisis operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel.
Hashim Djojohadikusumo mengaku kurang nyaman karena Presiden Prabowo Subianto, yang juga kakak kandungnya, adalah orang yang menganugerahi tanda kehormatan itu.
Presiden Prabowo menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada tokoh Board Prasasti di Istana Negar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved