Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ADANYA faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai semakin menguatkan potensi lahirnya duet calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir di Pilpres 2024 mendatang. Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Salahudin menjelaskan adanya kedekatan yang terjalin di antara ketiga nama tersebut, kian menguatkan adanya restu Presiden Jokowi terhadap menteri terbaiknya di Kabinet Indonesia Maju itu.
“Dalam beberapa peristiwa politik juga Erick Thohir dengan Prabowo bersama dengan Pak Jokowi mereka menunjukkan kepada publik bahwa Erick Thohir dan Prabowo itu layak menjadi satu pasangan yang bisa memenangkan pilpres,” kata Salahudin.
Kedekatan yang terjalin di antara Presiden Jokowi dan kedua menteri di dalam kabinetnya itu terekam beberapa waktu lalu. Saat orang nomor satu di Indonesia itu melakukan kunjungan kenegaraan ke pabrik Pindad dan salah satu pasar di Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Belok ke Prabowo, PDIP Tak Merasa Kehilangan
Dalam momen yang berlangsung meriah dan juga hangat tersebut, Presiden Jokowi tampak sedang mengenalkan ke masyarakat luas pemimpin untuk Indonesia selanjutnya adalah Prabowo-Erick Thohir. Tak hanya itu, keakraban itu juga tergambarkan dalam sebuah momen ketika Prabowo menyopiri Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi di dalam kendaraan taktis Ranops Maung, sembari ditemani Erick Thohir di bangku depan.
Melihat banyaknya momen kedekatan yang terlihat oleh rakyat Indonesia tersebut, hal itu semakin menegaskan lahirnya duet Prabowo-Erick Thohir untuk Pilpres 2024 mendatang. Seperti dipublikasikan dari hasil survei yang telah dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023.
Baca juga: Budayawan Senior Sepakat dengan Anies Baswedan soal Kebudayaan
Dari hasil survei yang telah dikeluarkan LSI tersebut, simulasi elektabilitas Prabowo-Erick Thohir bila resmi berpasangan jelang Pilpres 2024 nanti menyentuh angka tertinggi dengan total dukungan mencapai 34,8 persen.
Adapun untuk pasangan lainnya yakni Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, kedua nama itu akan mendapatkan total elektabilitas sebesar 34,0 persen. Disusul oleh pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono dengan jumlah dukungan sebesar 19,7 persen.
Oleh karena itu, Salahudin meyakini saat ini Erick Thohir merupakan cawapres yang memiliki banyak keuntungan jelang Pilpres 2024. Selain memiliki kapasitas mumpuni, kedekatan Ketua Umum PSSI itu dengan Presiden Jokowi diyakini menjadi katalis positif bagi tingkat elektabilitas menuju Pilpres 2024.
“Erick Thohir ini posisinya sangat diuntungkan dengan kedekatannya dengan Pak Jokowi, kalau dibandingkan dengan kedekatan Pak Sandiaga Uno, Pak Ridwan Kamil kepada Jokowi, Erick Thohir jauh lebih dekat dibandingkan mereka berdua,” pungkas Salahudin. (Z-7)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan jajaran Kabinet Indonesia Maju hingga kepala lembaga di Istana Negara.
Perluasan kabinet berpotensi merusak efisiensi pemerintahan, membuka peluang korupsi, dan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas bagi rakyat.
Prabowo menyatakan atas nama dirinya sendiri sebagai Presiden Terpilih dan juga sekaligus mewakili anggota Kabinet Indonesia Maju mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Joko Widodo.
Presiden menekankan kepada para menteri dan kepala lembaga untuk bisa menjaga daya beli masyarakat, tingkat inflasi hingga pertumbuhan ekonomi.
Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada perilaku yang kurang bekenan khususnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Tak ada pembahasan soal kursi menteri atau jabatan apa pun pada pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved