Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIGA koalisi masih saling melirik dan menunggu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mengumumkan pertama kali. Hal ini disebut sebagai strategi untuk dapat melihat peluang menang dan lebih mudah mengelola basis elektoral.
Pakar politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan sikap saling menunggu tersebut pernah diterapkan dalam pemilihan era presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pada Pemilu 2019 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Cara ini dinilai efektif untuk bisa memastikan peta elektoral pasangan capres untuk bisa menang.
"Strategi ini efektif karena jika sudah tahu pasangan kompetitornya capres mereka itu bisa ada simulasi survei internal. Misalnya Ganjar duluan maka dua yg lain bisa mengkalkulasi. Minimal punya basis elektoral yang melebihi itu," ujarnya, Selasa (8/8).
Baca juga: Yenny Wahid Mengaku Punya Kedekatan Khusus dengan Anies
Masa pendaftaran capres dan cawapres ditetapkan pada Oktober-November. Tiga bulan setelahnya akan menjadi bulan yang menentukan bagi para calon untuk lebih menguatkan peta elektoral.
"Kalau dalam waktu tiga bulan kondisinya tidak terlalu dinamis itu bisa dipastikan menjadi pemenang. Artinya simulasi pada November tidak akan jauh dengan dengan hasilnya nanti. Ini juga akan lebih mudah mengelola basis elektoral," paparnya.
Baca juga: Anies Dinilai Perlu Rebut Pemilih Jokowi untuk Dongkrak Elektabilitas
Sedangkan menurut pakar politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam setiap koalisi harus dibangun di atas prinsip kesetaraan, tidak boleh ada yang ingin mendominasi atau mengontrol total arah koalisi. Di sisi lain, setiap partai juga berharap bisa mendapatkan coattail effect dalam pilpres.
Karena itu, partai-partai mengajukan proposal politik pencapresan atau pencawapresan kader-kader terbaiknya.
"Untuk itu, wajar jika mereka ingin mendapatkan kepastian, sehingga bisa bergerak menentukan langka. Jika partai digantung nasibnya dan tidak diberi kejelasan, kasihan mereka karena seolah dipaksa untuk mengikuti keinginan pihak yang dominan. Karena itu wajar jika Demokrat atau PKB belakangan ini menyuarakan agenda kepentingannya untuk percepatan deklarasi," urainya.
Politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menuturkan pengumuman cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo akan dilakukan pada saat jadwal pendaftaran dibuka.
"Yang saya ketahui bahwa PDI Perjuangan akan mengumumkan cawapres untuk mendampingi Mas Ganjar itu menjelang pendaftaran ke KPU sesuai dengan pernyataan Sekjen Partai Mas Hasto. Tentu partai di bawah komando Ibu Megawati bersama partai koalisi lain akan mencari sosok yang pas sesuai kebutuhan dan untuk mendongkrak angka kemenangan saat pilpres. Dan selain itu pasti untuk memenuhi kebutuhan bangsa dan negara ke depan," tuturnya.
Saat ditanya pengumuman yang akan dilakukan pada November merupakan strategi PDI Perjuangan, hal tersebut dinilai sah-sah saja.
"Ya namanya politik penuh strategi. Harus pas dan tepat supaya menang," imbuhnya.
Pengumuman yang dilakukan di detik akhir jadwal pendaftaran juga akan dilakukan oleh capres KKIR Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman awalnya mengatakan pengumuman itu akan dilakukan secepatnya dan menepis sikap saling menunggu koalisi lain untuk mengumumkan paket pasangannya.
"Iya (diumumkan di detik akhir) kita semua berharap secepatnya tapi paling tidak di daftar di tenggat waktu tersebut. Dan kami kalau kami tidak saling intip kami tidak mau mengintip dan kami tidak perlu diintip, kami konsentrasi pada dinamika internal kami," tukasnya. (Sru/Z-7)
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Sosok ideal cawapres yang berasal dari kalangan anak muda yang tidak menyalahi aturan hukum.
Aktivis HAM Natalius Pigai jawab tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal politik identitas
PENUTUPAN jalan sementara telah dilakukan kepolisian di sekitar Gedung MK hari ini jelang berlangsungnya sidang pembacaan putusan MK gugatan soal batas usia capres dan cawapres hari ini.
Acara ini yang dimeriahkan oleh ribuan peserta yang bersemangat, berhasil menciptakan momen kebersamaan dan kegembiraan yang tak terlupakan.
Acara itu menjadi momentum special untuk bersilahturahmi dengan santri dan masyarakat Kota Depok.
Para relawan tenaga medis dan farmasi memperingatinya bersama rakyat dengan membagikan 100 kuntum mawar kepada masyarakat umum di sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved