Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Pakar politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang harapan menjadi bangsa besar yang kokoh, berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi tidak sejalan dengan laku yang dilakukannya khususnya pada tahun politik ini.
"Artinya begini presiden kita sering sekali bertolak belakang antara laku dan perkataan. Padahal sejak awal ini merupakan presidennya rakyat tapi kita lihat saja yang terjadi sekarang," ujarnya, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (24/6).
Menurutnya sikap dan pikiran Jokowi saat ini tidak lagi hanya betasal dari pikirannya tapi sudah dipengaruhi oleh banyak pihak. Sehingga kebijakan yang dilahirkan tidak sesuai dengan harapan yang disampaikan.
Baca juga : Jokowi Hadiri Bulan Bung Karno
Selain itu keinginannya untuk tidak menjadi bangsa yang terpecah belah justru berpotensi melahirkan perpecahan. Salah satunya yang menjadi gejala adalah sikap Joko Widodo sebagai kepala negara yang ikut cawe-cawe dan ingin menjadi king maker.
Baca juga : Perayaan Puncak Bung Karno, Jokowi Ajak Bangsa Indonesia Tidak Terpecah belah
"Dulu dia sebagai presiden yang dicintai rakyat sekarang dicintai konglomerat. Dengan sikap seperti ini maka potensi perpecahan itu bisa terjadi,” ungkapnya.
Sedangkan menurut anggota Fraksi Partai Demokrat Santoso menuturkan pidato yang disampaikan Jokowi merupakan harapan atau keinginan semua rakyat Indonesia. Sehingga yang harus dikedepankan adalah kesesuaian antara harapan dan upaya mewujudkannya.
"Memang itu keinginan standar seluruh rakyat Indonesia. Jika ada persepsi tidak sesuai dengan yang dia lakukan selama kepemimpinannya itu wajar saja karena kita tidam bisa melarang penilaian publik," ungkapnya.
Dia mencontohkan pernyataan Jokowi yang berubah-ubah tentang cawe-cawe politik. Hal ini kontradiktif dengan harapan yang disampaikannya dalam pidato hari ini.
"Mungkin jelang akhir kepemimpinan bahwa banyak yang beliau lakukan itu belum selesai, akhirnya mengajak semua elemen bangsa untuk seperti yang dia sampaikan. Semoga yang dia sampaikan ini konsisten," tukasnya. (Z-8)
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
Beragam lomba akan digelar Pemerintah Provinsi Bali selama bulan Juni untuk mengenang dan menularkan ajaran Bapak Proklamator yang juga Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno).
SEKRETARIS Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memantau langsung persiapan penutupan acara Bulan Bung Karno 2024, di Parkir Timur Senayan
Rayakan Bulan Bung Karno, PDIP gelar festival kopi dan Soekarno Run
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved