Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
WACANA pembentukan koalisi besar dinilai belum tentu terealisasi. Berbagai kondisi membuat poros besar itu sulit dibentuk.
"Peluang koalisi besar layu sebelum berkembang tentu sangat terbuka," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, Selasa (18/4).
Salah satu kendala yang paling besar ialah sikap keras kepala tiga partai politik (Parpol). Menurut Jamiluddin tiga parpol itu yang menginginkan bakal calon presiden (capres) dari mereka. Tiga parpol itu PDI Perjuangan (PDIP), Gerindra, dan Golkar.
Baca juga: Nama Erick Thohir Teratas Sebagai Bakal Cawapres yang Diperbincangkan Warganet
Diketahui Gerindra bersikukuh mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai capres. Golkar telah menyodorkan nama ketuanya Airlangga Hartarto. Sedangkan PDIP hingga kini belum diketahui siapa sosoknya. Namun parpol berlambang banteng moncong putih itu menegaskan figur bakal capres mereka harus dari kader mereka.
"Kalau tiga partai itu tidak ada yang mau mengalah, maka peluang koalisi besar terbentuk menjadi sangat kecil. Koalisi besar hanya sebatas wacana belaka," ujar Jamiluddin.
Baca juga: Prabowo Jadi Capres Paling Disukai Masyarakat Jateng dan Jatim
Ia menuturkan Gerindra dan PDIP akan merasa paling berhak untuk mendapat jatah capres. Mereka menganggap kadernya yang paling pantas menjadi capres.
Bila sikap itu terus bertahan, kata Jamiluddin, kemungkinan koalisi terbentuk dari dua koalisi yang ada saat ini. Koalisi besar kemungkinan terdiri Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KIB beranggotakan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sedangkan KKIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, PPP akan keluar dari koalisi dan bergabung dengan PDIP. Kondisi itu berpeluang terjadi bila Sandiaga Salahuddin Uno resmi merapat ke PPP.
Kondisi yang sama juga akan terjadi dengan PKB. Apalagi, bila ketua umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak punya peluang untuk diusung menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
"PKB juga berpeluang keluar dari koalisi besar bila Muhaimin Iskandar tidak menjadi cawapres. PKB juga berpeluang bergabung ke PDIP karena kecewa pada Prabowo dan Gerindra," jelas Jamiluddin.
Rencana pembentukan Koalisi Besar muncul saat kehadiran lima ketua umum dari PAN, Partai Golkar, PPP, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Gerindra, pada acara silaturahim di DPP PAN, Minggu (2/4). Kelima ketua umum saat itu sempat menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi.
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) menolak untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk bubar.
PARTAI Golkar dan PAN bergabung dalam koalisi bersama Gerindra dan PKB. Prabowo bingung memilih calon wakil presiden.
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sudah menemui Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebelum mendeklarasikan mendukung Prabowo
KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengonfirmasi bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuknya bersama dengan Partai Golkar dan PPP
PRESIDEN Joko Widodo menanggapi soal merapatnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Partai Gerindra untuk Pemilu 2024.
PAKAR politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai ada sejumlah elemen di dalam Dewan Pakar Partai Golkar yang sedang memanfaatkan ketidakjelasan posisi Partai Golkar
PARTAI Demokrat akan menyampaikan sikapnya terkait arah koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
KETUA DPP PKB Bidang Informasi Ahmad Iman Syukri mengungkapkan kronologi hengkangnya PKB dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut otomatis bubar. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Gerindra melihat selalu ada hal positif dari kerja sama yang dibangun bersama PKB. Duet Gerindra dan PKB disebut untuk kemajuan bangsa ke depan.
DEWAN Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut sempat geram dengan perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal itu dinilai menjadi bukti totalitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved