Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELOMPOK kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan aksi biadab dengan menyerang dan menembak prajurit TNI yang tengah bertugas mencari pilot Susi Air Captain Philip Mark Mahrtens.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksda Julius Widjojono membeberkan kronologi tewasnya Pratu Miftahul Arifin yang merupakan prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas melakuka upaya pencarian pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam Kab Nduga, Sabtu (15/4/) pukul 16.30 WIT.
Julius menerangkan Pratu Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter sehingga menyebabkan prajurit tersebut meninggal dunia.
Baca juga : Pencarian Pilot Susi Air, Panglima TNI Perintahkan Jangan Ragu Ambil Tindakan
“Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera, kemudian ada serangan dari mereka,” tutur Julius di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (16/4).
“Satu terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika mencoba untuk menolong mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” tambahnya.
Baca juga : TNI: Ada Prajurit Gugur dalam Serangan KKB di Distrik Mugi
Akibat kejadian itu masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban karena belum bisa berkomunikasi karena cuaca hujan dan berkabut.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menerangkan wilayah Nduga memang dikenal dengan cuaca yang ekstrim yang begitu cepat berubah sehingga komunikasi kerap mengalami gangguan karena faktor cuaca hujan dan berkabut.
Kondisi tersebut menjadi salah satu terhambatnya komunikasi dengan aparat keamanan yang berada di wilayah Nduga.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan meskipun terkendala cuaca, namun upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan.
"Evakuasi sedang dilaksanakan, Kita berharap evakuasi berjalan dengan cepat, lancar dan aman.
Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," ungkap Kapendam.
Terkait kasus pencarian pilot Susi Air, Julius menegaskan, operasi tetap dilanjutkan. ”Tetap dilanjutkan, perintah Panglima TNI jelas tegas tidak usah ragu-ragu,” tegasnya.
“Panglima TNI berharap adanya dukungan dari segenap lapisan masyarakat agar operasi penyelamatan pilot Susi Air dapat segara diselesaikan. Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisiNya,” tandasnya. (Z-5)
Zulpan menegaskan saat ini pihaknya terus bergerak guna menangkap para pelaku pengeroyokan. Hal itu lantaran adanya dugaan pelaku lebih dari tiga orang yang sudah ditangkap.
Priyanto terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tiga tindak pidana.
Davina mengecam tindakan itu dan meminta agar pelaku dapat dihukum untuk memberikan efek jera.
"TNI AU dalam hal ini Satpom Lanud Ats Bogor sudah melakukan penahanan terhadap oknum prajurit Lanud Ats Pratu SH yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga sipil di Tangerang,"
DUA personel TNI yang tergabung dalam misi pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon, Unifil, dilaporkan terluka akibat serangan Israel pada pangkalan militer pasukan itu pada Kamis (10/10).
Selain akta kematian, Kemendagri juga menyerahkan dokumen kependudukan berupa KK dan KTP elektronik terbaru kepada keluarga korban.
Julius menyebut jenazah Pratu F selanjutnya akan dibawa ke RSUD untuk pemulasaraan. Rencana, Senin (24/4), jenazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Magelang, Jawa Tengah.
Ignatius mengatakan, saat ini, TNI/Polri dan tokoh setempat sedang berupaya keras melakukan negosiasi dengan Egianus.
"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air pada 1 Juli mendatang," kata Fakhiri.
KELOMPOK Kriminal Bersenjata (KKB) membunuh pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning, 50, berkebangsaan Selandia Baru.
Pilot Susi Air asal Selandia Baru itu ditahan OPM pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua Pegunungan selama 1,5 tahun.
Pendekatan soft approach penting dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa dari aparat, masyarakat sipil, dan sekaligus menjaga keselamatan dari Mehrtens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved