Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PROGRAM poling The Matchmaker menujukkan hasil klasemen perolehan suara dari pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir tempati posisi tertinggi.
Pada poling yang dilakukan sejak 20 Februari - 10 April 2023, terdapat lebih dari 17 ribu voters telah memberikan pilihannya. Tercatat 4.349 suara terpilih untuk pasangan Menteri berkinerja terbaik ini yakni Prabowo dan Erick Thohir.
Merlihat hasil tersebut Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah menilai, Prabowo - Erick Thohir menjadi duet ideal untuk kontestasi elektoral mendatang. Lantaran hadirnya dukungan berbagai kalangan.
Baca juga: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo
Menurut Ahmad, langkah tepat bila menduetkan keduanya bertarung pada Pilpres 2024. Hal demikian karena keduanya memiliki keunggulan yang dapat saling melengkapi.
Prabowo-Erick Sama-sama Miliki Finansial Kuat
“Secara finansial, Erick Thohir cukup kuat, sehingga ditambah dengan finansial Prabowo yang juga kuat, dapat meningkatkan persentase kemenangan,” kata Ahmad dalam keterangan pers, Selasa (11/4).
Dia menyebut bahwa kekuatan logisitk Prabowo dan Erick Thohir merupakan sebuah modal kuat. Sehingga dapat membuat tingkat keterpilihan di masyarakat semakin meningkat pesat.
Baca juga: Survei ISC: Prabowo Unggul dari Ganjar dan Anies
Karenanya, tidak mengherankan bila dukungan besar terhadap pasangan Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri BUMN tersebut semakin menguat. Keduanya dinial menjadi duet potensial dapat saling mengisi.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Cocok Jadi Cawapres bagi Prabowo
Lebih lanjut dia melihat bahwa Erick Thohir miliki banyak keunggulan untuk diusung sebagai cawapres. Figurnya menjadi sangat pas untuk dapat mendampingi Prabowo pada Pilpres nanti.
“Erick Thohir dinilai cukup berpotensi berpasangan dengan Prabowo," ucap Ahmad. (RO/S-4)
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
KERAGUAN Erizal terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia dinilai berlebihan. Apalagi posisinya sebagai sekretaris partai politik dan peneliti.
SURVEI Poltracking Indonesia pada Pilgub Sumbar, yang hasilnya menyebutkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni berada pada posisi teratas dengan presentase elektabilitas sebesar 49.5%.
PENGAMAT Politik John Retai, menilai lembaga survei Charta Politika Indonesia berkemungkinan melakukan kesalahan dalam survei Pilgub Kalimantan Tengah (Kalteng) 2020.
PENGAMAT politik M Qodari, mengatakan peluang kemenangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam pencalonan sebagai kepala daerah lebih besar di Pilkada Jawa Tengah.
GPMPÂ menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved