Rabu 15 Maret 2023, 15:57 WIB

TNI: Rencana Pembebasan Kapten Philip dengan Negosiasi Bukan Permintaan Selandia Baru

Yakub Pryatama | Politik dan Hukum
TNI: Rencana Pembebasan Kapten Philip dengan Negosiasi Bukan Permintaan Selandia Baru

MI/Agus Mulyawan
Kapten Philip Merthens disandera KKB Papua

 

TENTARA Nasional Indonesia (TNI) memilih cara negoisasi untuk penanganan penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens. Sempat dikira karena desakan Selandia Baru, pihak TNI menegaskan keputusan untuk negosiasi bukan karena permintaan dari Selandia Baru.

"Tidak. Itu adalah dari pemerintah kita, bahwa kita mengedepankan negosiasi agar melepas sandera. Bukan permintaan dari pemerintah Selandia Baru," papar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Kisdiyanto, dalam acara media gathering Puspen TNI, di Sentul, Bogor, Rabu (15/3).

Ia mengatakan, komunikasi terakhir TNI dengan Selandia Baru terjadi saat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjumpa Duta Besar Selandia Baru. Kisdiyanto juga menerangkan pemerintah Selandia Baru sudah menawarkan diri untuk membantu menyelamatkan sandera. Namun, Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan ini.

Baca juga: Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Masih Mengutamakan Negosiasi

"Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Dan kita semua harus sabar, karena ini nenyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia. Jadi kita tidak mengedepankan asal menindak separatis itu," tambahnya.

Kisdiyanto mengakui bahwa Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua atau KKB Papua sudah sangat meresahkan dan tidak peduli pada rakyat Papua. Hal itu terbukti lantaran masyarakat dan anak-anak menjadi korban, hingga jadi tameng untuk mereka.

Baca juga: RI-Selandia Baru Jalin Komunikasi Intensif soal Pembebasan Pilot Susi Air

"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan," ungkapnya.

Terkait lokasi penyanderaan, Kidiyanto mengemukakan TNI sejatinya sudah mengetahui beberapa titik. Tapi, Kisdiyanto menilai medan Papua yang terjal jadi risiko jika langsung mendekat ke lokasi. Apalagi, KST mengancam jika TNI maju, sandera akan dibunuh.

"Itu yang kita hindari. Apalagi pemerintah daerah sudah berupaya akan bernegosiasi dengan pihak KST tersebut," tuturnya.

Kisdiyanto menambahkan pihaknya tak menambah pasukan yang ada di lapangan. Mereka mengatakan TNI akan berupaya maksimal untuk membebaskan Kapten Philip dalam kondisi selamat.

(Z-9)


 

Baca Juga

MADE NAGI / POOL / AFP

Sri Mulyani Jelaskan Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 21 Maret 2023, 00:52 WIB
Sri Mulyani memaparkan 300 surat dari PPATK terkait nilai transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun yang dikirimkan kepada pihaknya pada...
ANTARA FOTO/Gusti Tanati

John Bunay: Kunjungan Presiden tak Menjawab Persoalan Papua

👤Faustinus Nua 🕔Selasa 21 Maret 2023, 00:17 WIB
Papua masih dalam keadaan konflik dan di sisi lain begitu banyak pasukan TNI/Polri yang justru menambah ketakutan dan kecemasan masyarakat...
Antara

Parpol Pertanyakan Himbauan Bawaslu Terkait Kampanye

👤Sri Utami 🕔Selasa 21 Maret 2023, 00:09 WIB
partai politik mempertanyakan himbauan bawaslu soal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya