Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SATU jemaah haji Indonesia atas nama Bawuk Binti Karso (58) asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur meninggal dunia saat dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Arab Saudi. Penyebabnya, karena almarhum mengidap penyakit jantung.
Artinya, sudah ada tiga jemaah haji Indonesia yang wafat selama menjalankan ibadah haji tahun ini. Sebelumnya, Suhati wafat setibanya di Bandara Internasional AMA, sedangkan Bangun Lubis Wahid juga wafat pada Jumat (10/6).
Dokter spesialis jantung, dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr Muhaimin Munizu Hawi menyebutkan dari rekam medik, bahwa pasien meninggal karena jantung irama berat.
"Pasien meninggal karena punyanya penyakit jantung. Kronologinya, pasien diantar ke KKHI oleh suaminya dan ketua rombongan. Lalu kita cek kondisinya. Awalnya, pasien merasa sesak nafas," ujar Muhaimin di Klinik KKHI, Madinah, Senin (13/6/2022).
Setelah diperiksa lebih lanjut dengan penanganan khusus, diaknosis sementara, pasien juga punya riwayat penyakit paru. Saat itu, kondisi pasien mulai memburuk. Karena pasien baru datang dari ziarah. "Jelas karena kecapean atau kelelahan," jelasnya.
Baca juga: Waspadai Lima Penyakit Sering Terjadi Saat Jalani Ibadah Haji
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, pasien terpaksa harus dibawa ke ruang IGD. Pemeriksaan dilakukan selama kurang lebih satu jam hingga akhirnya kondisi pasien berhasil stabil. Selanjutnya, tim dokter melakukan opservasi kondisi pasien selama delapan jam.
"Alhamdulillah, kondisi pasien membaik. Lalu diputuskan untuk pindah ke ruang biasa. Tidak lagi di ruang IGD. Di hari kedua, usai shalat subuh kondisi pasien sudah stabil dan sadar. Sempat makan. Namun, tiba-tiba pada pukul 08.30 WAS, pasien tidak sadarkan diri," jelasnya.
Setelah tidak sadarkan, tim dokter langsung menangani dan mengecek kondisi pasien. Sekitar satu jam tim dokter menanganinya. "Ternyata pada pukul 09.45 WAS, pasien sudah tidak bisa ditolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia," tambahnya.
Muhaimin kembali menegaskan, bahwa pasien diagnosis akibat irama jantung yang berat. "Itu yang memicu. Karena jantung sudah kronis. Selama ini hanya infeksi paru. Kemungkinan besar pasien adalah kelelahan," katanya.
Diketahui, Bawuk Binti Karso, berangkat haji bersama suaminya. Almarhumah ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah juga diantar oleh sang suami.
Menurut keterangan dokter, almarhumah Bawuk usai melakukan ziarah, mengaku kelelahan dan ternyata sudah ada penyakit jantung. "Tapi, pasien tidak menyadari. Jika disadari akan membawa obat jantung dari Indonesia sesuai resep dokter yang menanganinya," tutupnya. (OL-4)
Jelang fase pemberangkatan ke Madinah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo meminta jemaah dari Kloter SOC 68 (Kulon Progo) untuk menjaga stamina
Dua jemaah yang meninggal berasal dari Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten CIamis.
SELAIN viral video jemaah haji yang menarik koper sendiri, video lain yang memperlihatkan sembilan jemaah yang berada di hotel 210 masih berihram juga ikut ramai di media sosial.
PROSES pemberangkatan jemaah haji Indonesia yang terpisah rombongan saat pemberangkatan ke Mekah telah rampung.
SEORANG jemaah haji asal Indonesia yang disapa Kakek Hanafi Bakar Ali tertahan 30 jam di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, lantaran paspornya tertinggal
Informasi mengenai kepergian almarhum disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Endang Sry Wahyu.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Dalam kesempatan tersebut, Benny juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun ini,
PERJALANAN haji merupakan sebuah perjalanan spiritual yang sarat dengan hikmah dan pelajaran hidup. Seperti presenter dan desainer Ivan Gunawan.
MUNCUL wacana penggunaan jalur laut untuk keberangkatan jemaah haji dan umrah.
Dalam masa transisi tersebut BPH RI juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama yang juga mencakup tentang fasilitas dan infrastruktur penunjang penyelenggaraan ibadah haji.
Nassaruddin Umar menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mewacanakan pelaksanaan ibadah haji menggunakan moda transportasi laut. I
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved