Sabtu 21 Mei 2022, 19:54 WIB

Jokowi Minta Jangan Tergesa-Gesa Bahas Capres 2024

mediaindonesia.com | Politik dan Hukum
Jokowi Minta Jangan Tergesa-Gesa Bahas Capres 2024

ANTARA
Presiden Joko Widodo.

 

PRESIDEN RI Joko Widodo berpesan kepada para sukarelawan Pro Jokowi (Projo) agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara Rakernas V Projo di Borobudur, Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5).

Dalam acara itu, Jokowi tak datang sendiri. Ia didampingi ibu negara, Iriana Jokowi. Ia juga didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, dan para pengurus Projo dari berbagai daerah.

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung berbagai persoalan bangsa. Ada persoalan energi, pangan serta situasi geopolitik dunia. Untuk itu, ia meminta semua pihak bekerja keras menyelesaikan persoalan itu.

"Makanya, untuk urusan politik, ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi disambut teriakan Projo.

"Hidup pak Ganjar," teriak mereka kompak.

Ganjar yang ada di acara itu hanya tersenyum. Beberapa kali, ia dicolek oleh sejumlah tokoh yang ada di acara itu. Sementara di belakang, ribuan peserta berteriak dan menyebut nama Ganjar.

"Sudah dibilang jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu. Ini kok maunya tergesa-gesa kelihatanya," canda Jokowi.

Jokowi mengatakan, persoalan bangsa saat ini harus diselesaikan. Untuk keputusan kemana kapal relawan Jokowi berlabuh, ia mengatakan akan mendengar pendapat dari seluruh pihak.

"Saya nanti akan ajak bicara. Karena dinamika politik sekarang ini masih belum jelas. Partai apa mencalonkan siapa juga belum jelas. Sehingga jangan sampai keluru, jangan sampai salah. Setuju kita sabar dulu," katanya.

Baca juga: 24 Tahun Demokrasi, Aspek Politik, Sosial dan Hukum Masih Lemah

Ia menegaskan sekali lagi jangan tergesa-gesa karena persoalan-persoalan lain, seperti dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19, harus tuntas.

"Setelah itu, baru masuk yang namanya nanti keputusan akan saya dengar dari bapak/ibu semuanya. Akan saya ajak bicara, jadi jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini juga belum jelas," katanya.

Ia menegaskan bahwa partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai salah.

Jokowi menuturkan nanti akan membuat pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh sukarelawan, tidak hanya Projo. Hal ini untuk menunjukkan bahwa seluruh sukarelawan masih solid dan masih satu.

"Saya pun nanti memutuskan pasti akan bertanya bapak/ibu dan saudara-saudara semuanya. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya tanya ketuanya dahulu," kata Jokowi yang juga Pembina Projo.

Presiden menyampaikan semua harus menyadari bahwa akibat pandemi lebih dari 2 tahun kondisi ketidakpastian menjadi sangat meningkat, bukan hanya Indonesia, melainkan seluruh negara di dunia mengalami hal yang sama.

Pandemi hampir selesai, lanjut Presiden, menyusul persoalan baru yang namanya perang Rusia dan Ukraina. Satu persoalan belum selesai, muncul persoalan besar yang lain. Kelihatannya perang tersebut jauh dari Indonesia. Akan tetapi, dampaknya semua negara mengalami.

"Ekonomi belum pulih akibat pandemi muncul perang sehingga harus saya sampaikan apa adanya. Semua negara sekarang ini tidak mudah. Negara kita juga tidak gampang menghadapi persoalan besar ini," katanya.

Jokowi melanjutkan, "Pemulihan ekonomi yang sudah dihitung-hitung akan muncul tahun ini ditimpa perang Rusia dan Ukraina. Jangan dianggap ini hal yang biasa, tidak gampang dan tidak mudah mengelolanya." pungkasnya. (Ant/OL-6)

Baca Juga

ANTARA/Muhammad Adimaja

Minta Petunjuk Soal Cawapres ke Jokowi, Prabowo Berpotensi Dicap Lemah

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:25 WIB
Langkah minta petunjuk ke Jokowi bisa berpengaruh terhadap pencapresan Prabowo. Masyarakat bisa saja menilai Prabowo bukan sosok yang...
.

Golkar Diminta Proaktif Dorong Airlangga Jadi Cawapres

👤Mediaindonesia.com 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:03 WIB
Golkar dan Airlangga berada di posisi yang...
Medcom.id

Praktik Setor-setoran di Polri Bukan Hal Baru

👤Siti Yona Hukmana 🕔Kamis 08 Juni 2023, 10:55 WIB
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto kasus setoran Rp650 juta dari anggota brimob kepada atasannya bukanlah hal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya