Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GANJAR Pranowo dan Prabowo Subianto masih menduduki peringkat atas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia.
Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai media eksposur turut memberikan andil dalam meningkatkan elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Framing media sangat memengaruhi elektabilitas capres dan cawapres di publik. Sehingga media eksposur sangat penting. Dengan munculnya beberapa tokoh yang elektabilitas tak berubah menunjukan demokrasi di Indonesia masih mengacu pada demokrasi popularitas," ungkap Anang dalam keterangan pers, Minggu (10/4).
Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) juga melakukan survei menentukan capres menurut pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Tak diduga Khofifah Indar Parawansa menjadi capres pilihan sebagian warga NU. Survei yang dilakukan oleh CSIIS ini dinilai wajar oleh Anang.
Sebab Khofifah merupakan tokoh yang cukup kuat di NU. Khususnya dikalangan Muslimat dan Fatayat NU Jawa Timur.
Bahkan elektabilitas Mantan Mensos ini lebih kinclong dan bisa mengalahkan Muhaimin Iskandar maupun Saifullah Yusuf.
Baca juga: Potensi Erick Thohir Jadi Presiden Terlihat Usai Sukseskan Asian Games 2018
"Memang elektabilitas Khofifah masih di bawah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun kinerja beliau tak kalah dengan tokoh Nasional seperti Ganjat dan Prabowo yang sudah di kancah Nasional," papar Anang.
Untuk Erick Thohir, Anang melihat elektabilitasnya saat ini terbilang tinggi tinggi. Termasuk di warga Nahdiyin.
Bahkan kini elektabilitas Erick mampu memperkuat capres yang nanti akan dipasangkan dengannya.
Lanjut Anang, saat ini Erick sangat cocok disandingkan dengan Ganjar atau Khofifah. Erick dinilai Anang mampu melengkapi sosok Ganjar atau Khofifah.
Menurut Anang, Ganjar dan Khofifah merupakan tokoh yang turun langsung serta mampu menyatu dengan masyarakat.
"Sementara Erick merupakan tokoh muda yang berhasil membuat perusahaan BUMN menjadi sehat," katanya.
"Sehingga pasangan capres dan cawapres nantinya harus saling melengkapi, tidak boleh memunculkan kontroversi dan tidak boleh menunjukan kedua-duanya saling dominan. Jika sama-sama dominan maka akan sulit untuk mencari harmonisasi," tutur Anang.
"Erick bisa disandingkan dengan Ganjar atau Khofifah. Mereka bisa memainkan perannya masing-masing. Jika mereka disandingkan akan saling melengkapi, tidak memunculakan kontroversi dan tidak saling dominan," jelasnya.
"Ganjar atau Khofifah di segment tokoh yang merakyat. Sedangkan Erick sebagai tokoh udah yang sangat kuat di BUMN. Erick disandingkan dengan Ganjar maupun Khofifah sudah tepat," terang Anang.
Saat ini posisi Erick Thohir kalangan Nahdiyin juga semakin kuat. Meski bukan dari pesantren dan warga NU, dengan profesionalisme dan sosok yang dipercaya mampu merawat NU, maka sosok Erick mudah diterima di warga Nahdiyin.
Bahkan kedekatan dengan NU tersebut dipercaya Anang mampu menyokong Erick untuk maju kancah pemilihan capres dan cawapres 2024.
"Selain tujuannya untuk merawat NU, pasti Menteri Erick punya tujuan politis. Meski nilai religius, sosial dan menggembangkan ekonomi warga NU juga ada, namun faktor politis juga tak bisa diabaikan kedekatan Erick dan Nahdiyin," ucap Anang.
"Dekat dengan Nahdiyin diharapkan diharapkan mampu merawat dukungan menjelang pilpres 2024,"terang Anang.
Safari Ramadhan Erick ke pesantren, berencana membuat badan usaha NU, menjadi anggota Banser, dinilai Anang, berpotensi dapat membuat kekuatan tersendiri untuk merebut hati warga Nahdiyin. Terlebih lagi NU merupakan organisasi terbuka untuk menerima calon dari luar NU.
"Erick yang secara konsisten dan terus menerus merawat NU menjadi nilai tambah tersendiri di kalangan Nahdiyin. Apalagi idiologi yang dimiliki Erick tidak bersebrangan idiologinya NU. Sehingga Erick sangat mudah diterima di warga NU," pungkas Anang. (RO/OL-09)
Menteri BUMN Erick Thohir meminta masyarakat terus memberikan dukungan kepada Tim Nasional Indonesia di ajang Piala AFF 2020.
Kedatangan orang nomor satu di federasi sepak bola dunia itu untuk menindaklanjuti kesiapan membantu pemerintah mentransformasi sepak bola Indonesia.
Ketua Umum kelompok suporter Persib Bandung (Viking) Heru Joko mengapresiasiErick Thohir yang mampu menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA.
Gita Suwondo menilai kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan langkah yang sangat positif yang dilakukan pemerintah melalui Menteri Erick Thohir.
"Erick Thohir mendapat dukungan sebesar 24,1% atau paling banyak dipilih sebagai ketua umum PSSI."
Gagasan talent pool BUMN ala Erick Thohir untuk membenahi manajemen perusahan-perusahan BUMN sangat efektif dan tepat jika diterapkan dalam manajemen organisasi sepak bola Indonesia.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved