Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kemkominfo Didesak Blokir Semua Akun Media Sosial Penista Agama

Andhika Prasetyo
27/3/2022 17:23
Kemkominfo Didesak Blokir Semua Akun Media Sosial Penista Agama
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo(ANTARA)

STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatikan menutup dan menghapus semua akun media sosial yang menunjukkan kegiatan penistaan agama.

Tindakan pencegahan harus dilakukan sebelum para pemiliki akun semacam itu menyebar konten dan memicu kegaduhan di ruang publik.

Baca juga: Sambut Ramadan, Alumni Fakultas Kedokteran Trisakti Gelar Vaksinasi Booster

“Kami berharap Kemkominfo bisa segera memproses semua, segera memblokir semua karena hal seperti ini tidak boleh dibiarkan. Ini bisa merusak keutuhan hidup berbangsa dan beragama,” ujar Benny melalui keterangan resmi, Minggu (27/3).

Media sosial, lanjutnya, harus digunakan sebagai instrumen untuj merajut kemajemukan serta sarana membangun kemajuan.

Desakan tersebut dilontarkan Benny setelah seorang pendeta bernama Saifudin Ibrahim, di dalam sebuah video, meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat di Alquran. Benny mengungkapkan setiap pelaku penista agama di Tanah Air harus diproses seusai aturan hukum yang berlaku.

"Dia harus diproses di pengadilan. Hukum harus ditegakkan untuk menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

Jika berbicara tentang nilai-nilai Pancasila, sambung Benny, para penista agama sebenarnya telah menghianati sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. 

Sebagai bangsa yang terdiri dari beragam kelompok agama, sudah semestinya masyarakat saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Penganut suatu agama tidak perlu mencampuri apa lagi memaksakan kehendaknya kepada penganut agama lain.

"Karena itu sebagai pendeta tidak punya otoritas dan pengetahuan akan Alquran. Kitab suci itu harus tahu bahasa aslinya dan dilihat konteksnya secara menyeluruh,” jelas Benny.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh agama pasti menyerukan kepada umatnya untuk berbuat kebaikan. Bukan justru membuat ujaran kebencian dan melakukan provokasi.

"Karena orang yang mencintai tuhannya, apapun agamanya, dia pastu mencintai sesama manusia," tandas Benny. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya