Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
HASIL survei Edelman Trust Barometer yang dirilis pada 2022 menyebutkan bahwa Indonesia berada pada posisi empat besar negara dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pemerintahan. Pemerintah Indonesia dinilai mendapat kepercayaan yang tinggi ketimbang pemerintahan negara lainnya.
Indonesia memiliki tingkat kepercayaan sebesar 76%, naik 6% dari tahun sebelumnya. Tertinggi ada Tiongkok (91%), Uni Emirat Arab (87%), Arab Saudi (82%) dan Indonesia. Sementara untuk kelompok distrust, ada AS (39%), Jepang (36%) dan Argentina (22%).
Baca juga: Presiden: Tidak Ada Toleransi Bagi Pelayan Publik yang Lambat
Edelman Trust Barometer sendiri merupakan survei kepercayaan dan kredibilitas tahunan terhadap demokrasi. Variabelnya mencakup bidang bisnis, pemerintahan, NGO (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan media. Survei ini mencakup 28 negara dengan lebih dari 36.000 responden. Survei dilakukan melalui wawancara secara online antara 1-24 November 2021.
Terkait kepercayaan publik terhadap demokrasi, Edelman menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap demokrasi di Indonesia ada di peringkat ketiga dunia. Laporan tersebut memaparkan bahwa publik di Indonesia memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap demokrasi, bahkan melampaui negara-negara maju.
Untuk peringkat pertama diduduki oleh Tiongkok dan peringkat dua ditempati Uni Emirat Arab (UEA). Tahun ini, Indonesia mendapatkan rata-rata skor 75. Angka itu juga naik 3 poin dibandingkan hasil survei tahun lalu. Sementara itu, Tiongkok mencapai skor 83 dan skor UEA ada di angka 76.
Uniknya, publik di negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat (AS) dan Rusia berada pada kelompok distrust atau tidak percaya terhadap demokrasi di negara mereka.
Pada bidang Bisnis, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Tiongkok. Indonesia meraih 81%, naik 3% dari tahun sebelumnya. Ini bisa menggambarkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia percaya terhadap pengelolaan bisnis dan ekonomi baik di luar maupun dalam negeri.
Pada bidang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tingkat kepercayaan Indonesia berada pada peringkat kelima, dengan persentase kepercayaan sebanyak 70%. Teratas ada India (78%), China (77%), Kenya (73%), dan Uni Emirat Arab (73%). Ini merupakan posisi terendah Indonesia dari seluruh bidang.
Indonesia juga berada pada posisi kedua dalam bidang kepercayaan terhadap media. Tercatat Indonesia memiliki tingkat sebesar 73% kepercayaan, naik 1 persen dari tahun lalu.
Namun di sisi lain, Indonesia juga berada di posisi tinggi yang cemas akan fake news atau berita hoaks, dengan persentase 83 persen di posisi kedua. Posisi pertama ada Spanyol dengan tingkat kecemasan sebesar 84%. (RO/A-1)
Ketika masyarakat adat ditinggalkan dan tidak diakui, demokrasi akan menurun
Setiap warga memiliki hak konstitusional untuk menggugat produk UU jika memenuhi syarat.
Bayu melaporkan bahwa struktur kepengurusan baru telah terdaftar secara resmi melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0000825.AH.01.08.TAHUN 2025.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved